Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kotak Hitam AirAsia Sudah Ditemukan, Tujuh Kapal Asing Tetap Bantu Cari Korban

Kotak Hitam AirAsia Sudah Ditemukan, Tujuh Kapal Asing Tetap Bantu Cari Korban
Ilustrasi/Wikipedia
Ilustrasi/Wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Badan SAR Nasional (Basarnas) mengonfirmasi bahwa terdapat total tujuh armada bantuan asing yang masih berpartisipasi dalam operasi pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501.

"Beberapa kekuatan asing kita kurangi secara bertahap, namun masih ada beberapa kapal yang akan membantu di "mission area" (daerah pencarian korban)," ujar Kepala Basarnas F Henry Bambang Soelistyo di kantor Pusat Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Senin.

Hingga hari pencarian ke-16, sebanyak tujuh kapal asing, yaitu dua kapal dari Malaysia, dua kapal Amerika Serikat, dua kapal Singapura yang masih tersisa dan satu buah kapal dari Tiongkok yang baru dua hari berada di Indonesia, membantu operasi di area-area pencarian pesawat, ujar ia.

Kapal-kapal asing tersebut, menurut Soelistyo, telah disebar ke masing-masing sektor lintasan satu hingga empat, serta daerah prioritas tambahan dua untuk sebanyak-banyaknya menemukan korban pesawat yang diduga masih berada di dalam perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah.

"Bantuan asing maupun sejumlah kapal dalam negeri yang kita kerahkan tersebut telah diisi oleh beberapa penyelam yang nantinya juga berusaha mendeteksi objek-objek pesawat yang ditemukan di dalam laut," kata pria berpangkat Marsekal Madya TNI ini.

Sebelumnya, Basarnas telah melakukan pengurangan bantuan asing sejak Jumat (9/1), dimana kapal bantuan Pemerintah Jepang, yaitu JS Ohnami dan JS Takanami yang berada di bawah komando Divisi Keenam Pasukan Bela Diri Laut Jepang (JMSDF) dikembalikan.

Selain itu, kapal Rusia serta para penyelamnya dan sebuah kapal Singapura, dikatakan Soelistyo, sudah mulai meninggalkan kegiatan evakuasi korban dan puing Pesawat AirAsia sejak beberapa hari lalu.

Selanjutnya, bantuan pesawat dari Pemeritah Korea Selatan mulai Senin (12/1) juga tidak lagi berpatroli membantu Tim SAR gabungan.

Menurut dia, pengurangan ini dilakukan karena bantuan yang dibutuhkan Tim SAR gabungan telah menurun,sehingga beberapa kapal dari luar negeri sudah dapat meninggalkan area operasi.

Pengurangan yang dipertimbangkan berdasarkan hasil evaluasi operasi pencarian ini ditujukan agar pencarian lebih efisien karena kegiatan di lapangan juga akan menurun.

"Tentu, kita ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara-negara sahabat yang telah membantu kita," katanya lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper