Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Senilai US$2 Miliar Mandek, Dubes Jerman Datangi Wapres

Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia menagih komitmen pemerintah untuk mendukung bergulirnya investasi petrochemical Ferrostaal Industrial Project GmbH di Teluk Bintuni, Papua Barat, yang nilainya mencapai US$2 miliar.
Pabrik Chandra Asri Cilegon/Antara
Pabrik Chandra Asri Cilegon/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia menagih komitmen pemerintah untuk mendukung bergulirnya investasi petrochemical Ferrostaal Industrial Project GmbH di Teluk Bintuni, Papua Barat, yang nilainya mencapai US$2 miliar.

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Witschel mengatakan komitmen investasi Ferrostaal di Papua telah diteken sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, tepatnya di Berlin pada Maret 2013.

"Komitmen investasi di Papua ini bukan hal baru. Kami tunggu implementasinya, kami harap bisa masuk tahap pembangunan fisik pada 2015-2018," katanya seusai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin (12/1/2015).

Untuk investasi tersebut, Ferrostaal resmi mengajak PT Chandra Asri Petrochemical Tbk untuk melakukan kajian studi kelayakan dan joint venture pengembangan komplek pabrik petrokimia di Teluk Bintuni, Papua Barat ini. Hal tersebut tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) kedua belah pihak yang ditandatangani pada 18 Juli 2013.

Namun, proyek ini terkendala alokasi gas untuk industri, sehingga pembangunan pabrik tersebut hingga sekarang belum mendapat kepastian. Pabrik ini diproyeksi memiliki kapasitas terpasang metanol 400.000 ton/tahun serta pabrik etilena dengan kapasitas terpasang sebesar 175.000 ton/tahun.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan pasokan gas untuk pabrik petrokimia di Papua Barat tersebut belum dipastikan.

"Rasanya belum, waktu itu masih didiskusikan, belum ketemu solusinya," kata Sofyan.

Tak hanya itu, Witcshel mengungkapkan perusahaan otomotif asal Jerman, Volkswagen juga mengutarakan minat investasi di Indonesia.

"Tetapi belum ada keputusan baru dari Volkswagen terkait kapan dan di mana mereka akan memulai aktivitas," ujarnya.

Selain itu, Siemens selaku produsen turbin pembangkit listrik juga pernah menyatakan minat investasi di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) total realisasi investasi Jerman di Indonesia mencapai US$45,6 juta untuk 88 proyek sepanjang Januari-September 2014.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper