Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MEA 2015: Ini 3 Hal yang Perlu Dipahami

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menyatakan ada 3 hal penting yang harus dipahami dalam upaya untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 mendatang.

Bisnis.com, DENPASAR - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menyatakan ada 3 hal penting yang harus dipahami dalam upaya untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 mendatang.

Yang pertama yakni produk, dimana produk Indonesia sendiri harus ada peningkatan kualitas dalam mengantisipasi masuknya produk dari negara lain. Kemudian yang kedua adalah sumber daya manusia (SDM) yang perlu ditingkatkan melalui kegiatan kewirausahaan. Yang ketiga adalah akses permodalan sebagai bentuk pengembangan usaha.

Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Koperasi dan UKM, mengatakan gerakan wirausaha harus lebih ditingkatkan lagi serta kerjasama yang baik dalam menghadapi MEA 2015.

“Dengan mengembangkan jiwa kewirausahaan, MEA 2015 bukanlah hal yang menakutkan. Tapi bagaimana caranya masuk ke dalam sebagai upaya untuk meraup pasar internasional,” ungkap Puspayoga kepada media, Selasa (30/12/2014).

Puspayoga mencotohkan pakaian muslim saat ini belum ada yang menjadi raja ekspor. Di Indonesia sangat terbuka menjadi eksportir pakaian muslim. Karena terganjal masalah SDM, peluang ini belum diambil. Oleh karena itu perlu ditingkatkan kembali SDM-SDM agar bisa bersaing dengan negara Asean lainnya.

Peluang Indonesia dalam pasar ekspor masih terbuka lebar karena potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia sangat besar dan terbuka.

Saat ini kewirausahaan Indonesia sekitar 1,6% dari sekitar 250 juta jumlah penduduk Indonesia. Pemerintah tentunya akan mengupayakan pertumbuhan kewirausahaan minimal mencapai 2% di tahun 2015 nanti. Dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, pemerintah juga akan membangun sekitar 5 juta wirausaha muda. Hal ini tentunya diperlukan kerjasama semua pihak terkait untuk mewujudkan apa yang telah diinisiasi pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM, tambah Puspayoga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper