Bisnis.com, JAKARTA – Menyusul hilang kontaknya pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya – Singapura, Pemerintah Indonesia telah menerima sejumlah bantuan dari beberapa negara tertangga, terutama negara yang warganya terdapat dalam pesawat tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Luar Negeri RI, berikut adalah sejumlah bantuan yang akan membantu Pemerintah Indonesia dalam proses pencarian Air Asia QZ8510.
Singapura
1 pesawat SAR C-130 Hercules, tiba tanggal 28 Desember 2014;
2 pesawat SAR C-130 Hercules, tiba tanggal29 Desember 2014;
3 kapal SAR jenis frigate, landing ship tank (LST) serta corvette,tiba tanggal 29 Desember 2014;
Malaysia
1 pesawat SAR C-130 Hercules, tiba tanggal 29 Desember 2014;
3 kapal SAR jenis corvette, patrol vessel, dan FFG, tiba tanggal 29 Desember 2014;
Australia
2 pesawat SAR APC-3 Orion, tiba tanggal 29 Desember 2014;
Korea Selatan
1 pesawat SAR APC-3 Orion, akan tiba tanggal 30 Desember 2014;
Dari siaran pers yang diterima Bisnis pada Senin (29/12/2014), Kemlu RI melaporkan bahwa Menteri Retno LP Marsudi juga telah menerima sejumlah tawaran bantuan dari Menlu Perancis dan Menlu India. Hingga hari ini, Pemerintah Indonesia terus melakukan pencarian di beberapa sektor perairan wilayah Belitung Timur, yang difokuskan di Pulau Nangka.
Saat hilang kontak, AirAsia membawa total 162 penumpang dan awak kabin yang terdiri atas 155 warga Indonesia, 1 warga Singapura, 3 warga Korsel, 1 warga Perancis, 1 warga Malaysia, dan 1 warga negara Inggris.