Bisnis.com, JAKARTA - TNI Angkatan Udara akan kembali melanjutkan pencarian dan melakukan operasi Search And Rescue pesawat Airbus 320 Air Asia yang hilang kontak setelah 42 menit terbang dari Surabaya menuju Singapura.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto, di Jakarta, Minggu (28/12/2014), mengatakan pencarian pesawat Air Asia dengan menggunakan pesawat Boeing 737 Intai Maritim dan C-130 Hercules dari Lanud Halim Perdanakusuma, di perairan antara pulau Belitung dan ke timur pulau Galam serta ke utara Pulau Cerutu, masih nihil.
Skuadron 31 Lanud Halim pada hari pertama pencarian melibatkan sebuah pesawat Hercules A-1323 dengan Pilot Mayor Pnb Akal Juang dan dalam pencarian diikuti 11 wartawan ibukota berangkat dari Halim Perdanakusuma pada pukul 13.10 WIB.
Setelah melaksanakan pencarian di lokasi tempat hilangnya pesawat Air Asia selanjutnya mendarat kembali di Halim pada pukul 18.40 WIB untuk disiapkan kembali melaksanakan misi pencarian pada Senin (29/12).
"Sasaran pencarian pesawat diarahkan pada perkiraan titik akhir dari pantauan radar dan arah tujuan pesawat antara Pulau Belitung dan ke timur Pulau Galam serta ke utara Pulau Cerutu dengan penyisiran kurang lebih 40 Notikel mail," kata Hadi.
Pesawat Air Asia QZ8501 rute Surabaya-Singapura menghilang dari radar pengendali pesawat di Sukarno-Hatta dan radar Kohanudnas pada pukul 06.18 WIB dan secara resmi dinyatakan hilang pada 07.55 WIB.
Pesawat tersebut membawa 155 penumpang, dua pilot, dan lima kru kabin. Pesawat Airbus 320 Air Asia ini dikemudikan Captain Pilot Iriyanto yang tercatat sebagai mantan penerbang tempur F-5 Tiger Skuadron Udara 14 TNI AU yang setelah menyelesaikan masa dinas pertamanya bergabung di Merpati Airlines dan selanjutnya di Air Asia.
Pencarian pesawat Air Bus yang membawa penumpang 155 orang dan tujuh awak pesawat itu akan dilanjutkan pada Senin (29/12) pagi dengan mengerahkan empat pesawat.
Keempat pesawat yaitu satu Boeing 737 dari Pontianak, dua Hercules dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma dan sebuah Helikopter Super Puma dari Lanud Atang Sanjaya, Bogor dengan harapan pencarian akan menjangkau wilayah yang lebih luas dan segera ditemukan.
"TNI AU akan selalu berupaya secara cepat mengerahkan personel dan pesawatnya untuk memberi pertolongan dan dukungan bagi pemerintah dan masyarakat yang memerlukan bantuan," kata Hadi.