Bisnis.com, SAMARINDA-- Berbagai jenis produk dari pelaku usaha di Provinsi Kalimantan Timur siap merebut pasar bebas seiring dibelakukannya Masyarakat Ekonomi Asean 2015 dengan potensi pasar sekitar 600 juta penduduk di Asia Tenggara.
"Produk Kaltim mulai 2015 akan bersaing untuk mengisi total populasi masyarakat Asean yang mencapai 600 juta jiwa. Sementara penduduk Indonesia sebanyak 250 juta jiwa dan penduduk Kaltim sekitar 4 juta jiwa," ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kaltim Ichwansyah di Samarinda, Sabtu (27/12/2014).
Menurutnya, keterbukaan pasar bisa menjadi potensi pasar yang besar bagi pelaku usaha besar, kecil, dan sedang di Kaltim guna menjangkau pasar lebih luas, selain menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha karena banyak produk luar negeri yang masuk.
"Untuk itu, perlu adanya sinergitas terus menerus antara pusat, provinsi, dan kabupaten maupun kota dalam menghadapi kondisi pasar terbuka. Sinergi diperlukan agar akses pasar lebih terbuka dan pelaku usaha lebih matang menghadapinya," katanya.
Provinsi Kaltim, lanjut dia, tidak ingin mengalami nasib yang sama ketika diberlakukan perjanjian perdagangan bebas antara Asean dengan China (ASEAN-China Free Trade Area) beberapa tahun lalu.
Saat itu, Kaltim bukannya mampu menggenjot ekspor, tetapi justru kebanjiran produk-produk impor dari China, sehingga neraca perdagangan Kaltim menjadi defisit.
"Kondisi seperti beberapa tahun lalu tidak akan terjadi apabila pelaku usaha lokal lebih siap, tentunya harus ada pendampingan dari pemerintah dan semua pihak terkait," tambahnya.
Untuk itu, Ichwansyah berharap pihak terkait dan pengusaha di Kaltim sudah harus bergegas menyiapkan diri menjelang era pasar bebas tersebut.
BACA JUGA:
Pasar Klewer Solo Terbakar
Rupiah Diperkirakan Masih Melemah Awal Tahun