Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UMP 2015: Di Sumatra Selatan Dinaikkan Picu Daerah Lain Ajukan Revisi

Kalangan pekerja akan mengajukan revisi upah minimum di sejumlah daerah, karena terpicu oleh disepakatinya revisi UMP Sumatra Selatan beberapa waktu lalu.
Ribuan buruh melakukan unjuk rasa saat memperingati Hari Buruh Sedunia di jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (1/5). Dalam aksinya mereka menuntut diantaranya, menaikkan upah minimum 2015 sebesar 30%, kebutuhan hidup layak menjadi 84 item, dan meminta jaminan pensiun harus ditetapkan pada Juli 2015. /nh-bisnis.com
Ribuan buruh melakukan unjuk rasa saat memperingati Hari Buruh Sedunia di jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (1/5). Dalam aksinya mereka menuntut diantaranya, menaikkan upah minimum 2015 sebesar 30%, kebutuhan hidup layak menjadi 84 item, dan meminta jaminan pensiun harus ditetapkan pada Juli 2015. /nh-bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan pekerja akan mengajukan revisi upah minimum di sejumlah daerah, karena terpicu oleh disepakatinya revisi UMP Sumatra Selatan beberapa waktu lalu.

Dewan Pengupahan Daerah Sumatra Selatan telah merevisi UMP menjadi sebesar Rp2.213.001, meningkat 12,09% dibanding UMP sebelum revisi yang sebesar Rp1.974.000.

“Itu akan memicu daerah lain yang upahnya masih rendah untuk melakukan revisi juga,” kata Ketua Umum Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Sjukur Sarto kepada Bisnis.com, Jumat (19/12/2014).

Kawasan yang akan mengajukan revisi upah minimum adalah Banten, DKI Jakarta, Batam, sebagian kawasan industri di Jawa Barat kecuali Bekasi dan Karawang, serta beberapa kawasan industri Jawa Timur seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Pasuruan.

Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Subiyanto menilai akibat penaikan harga BBM daya beli maspyarakat termasuk pekerja menurun 30%.

“Kenaikan harga BBM menjadi dasar mengajukan revisi. Kalau pemerintah memberikan akses kemudahan transportasi, itu bukan solusi, tapi itu memang kewajiban pemerintah,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper