Bisnis.com, BANDUNG—Kalangan pengusaha dan industri yang mengandalkan batu bara sebagai bahan energi semakin menjerit atas penutupan akses keluar-masuk Pelabuhan Cirebon selama hampir lebih dari seminggu, dan menuntut penyelesaian yang segera dari pemerintah.
Aksi penutupan akses Pelabuhan Cirebon dilakukan pengorek atau pengumpul batu bara karena PT Pelindo II Cabang Pelabuhan Cirebon memberlakukan sterilisasi sejak 3 Desember 2014 lalu dan melarang pengorek melakukan aktivitas di dalam pelabuhan.
Ketua Kadin Jabar Agung Suryamal Sutisno meminta penyelesaian yang segera dari pemerintah dalam menyikapi permasalahan ini. Menurutnya, perlu ada ada komunikasi agar masalah ini tidak berlarut-larut.
“Batu bara sangat penting bagi industri di Jabar, di antaranya untuk pembangkit listrik, ada juga yang memakai batu bara untuk steam. Jangan sampai karena hal kecil bisa berakibat fatal bagi industri secara keseluruhan,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (17/12/2014).
Dia memahami masyarakat sekitar pelabuhan membutuhkan lapangan pekerjaan. Tetapi pelarangan yang diberlakukan pihak pelabuhan terkait penertiban, lanjutnya, harus diiringi jalan keluar bagi masyarakat, sehingga tidak mengganggu kelancaran industri.
“Pelabuhan yang paling dekat dengan kawasan industri di Jabar kan Cirebon. Jika ke Tanjung Priok sudah sangat padat, sehingga sekarang pasti biaya membengkak,” sebutnya.