Bisnis.com,SEMARANG - PT Pelabuhan Indonesia III Terminal Peti kemas Semarang tahun ini optimistis capaian produksi bongkar muat petikemas internasional dan domestik sebanyak 580.000 TEUs atau meningkat 18% bila dibandingkan produksi pada tahun sebelumnya.
General Manager TPKS Iwan Sabatini mengatakan industri Jawa Tengah tahun ini terbilang meningkat dan menunjukkan pertumbuhan daripada tahun sebelumnya. Pasalnya, pada 2014 terdapat peningkatan impor barang melalui petikemas hicub atau overdimension yang berisi peralatan atau mesin industri untuk di wilayah ini. Adapun rata-rata aktivitas bongkar muat melalui petikemas hicub perbulan mencapai 15- 20 box.
"Dengan target bongkar muat tahun ini 580.000 twenty equivalent units (TEUs), jadi per bulan sekitar 45.000 TEUs,” papar Iwan kepada Bisnis, Selasa (16/12/2014).
Guna meningkatkan target, lanjutnya, TPKS terus melakukan road show atau kunjungan ke Hinterland di Jateng untuk mengetahui tantangan yang dihadapi oleh para industri. Iwan menambahkan rata-rata perusahaan terus mengembangkan perluasan pabrikan di beberapa kota seperti Pati, Kudus, Wonosobo, Salatiga dan lainnya.
Antisipasi kenaikan atau pertumbuhan handling petikemas pada tahun mendatang, ujarnya, saat ini sedang dilakukan pekerjaan perpanjangan dermaga sepanjang 105 meter dan lapangan penumpukan petikemas (CY) seluas 5,3 hektare, serta 11 unit Automatic Rubber Tyred Gantry (RTG) dan disusul dua unit new container crane (CC) pada 2016.
”Kami menjalin koordinasi yang baik dengan Bea Cukai, Karantina dan para asosiasi sehingga dweling time kurang dari enam hari,” katanya.
Iwan memaparkan TPKS telah meluncurkan Lokasi Tempat Pemeriksaan Terpadu (TPFT) di area CY3. Hal itu merupakan keinginan pihak pelanggan melalui mmbudsman RI agar TPFT dapat dilaksanakan oleh TPKS dengan tujuan lebih efisien dan tidak menimbulkan cost tinggi.
Saat ini, dia sudah merampungkan fasilitas untuk TPFT berupa dua ruang untuk kantor yang akan digunakan bea cukai dan karantina, dilengkapi dengan perangkat komputer dan jaringan untuk data online masing-masing instansi.
“Lokasinya di bagian gudang container freight station (CFS) yang bersebelahan dengan CY-3 tempat pemeriksaan baik itu single inspection maupun yang lengkap dilakukan pemeriksaan oleh bea cukai dan karantina,” ujarnya.
Iwan memperkirakan untuk petikemas yang dilakukan pemeriksaan di TPFS- TPKS rata-rata 900 box/ bulan. Untuk kelancaran operasional, ujarnya, TPKS telah melakukan upgrade system termasuk pada jaringan closed-circuit television (CCTV) sehingga seluruh kegiatan operasional dapat dipantau setiap saat.