Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2015, Bisnis Minuman Beralkohol Sepi Investasi Baru

Cabang industri makanan dan minuman (mamin), seperti minuman beralkohol (minol) diperkirakan mengalami pertumbuhan untuk permintaannya pada bulan ini, tetapi untuk investasi baru belum ada pergerakan pada 2015.
Minuman beralkohol. Sepi investasi baru/Bisnis.com
Minuman beralkohol. Sepi investasi baru/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Cabang industri makanan dan minuman (mamin), seperti minuman beralkohol (minol) diperkirakan mengalami pertumbuhan untuk permintaannya pada bulan ini, tetapi untuk investasi baru belum ada pergerakan pada 2015.

Direktur Minuman dan Tembakau Kementerian Perindustrian Faiz Ahmad mengatakan kebutuhan minol diyakini naik 10% pada akhir tahun terpengaruh eforia Natal dan menjelang Tahun Baru.

“Untuk investasi dari sektor ini pada tahun depan belum bergerak [dari kondisi sekarang],” ucap Faiz, Selasa (16/12/2014). Kebutuhan minol terbesar adalah bir, wine, dan whisky.  Tapi dia tak menjelaskan rinci peran masing-masing jenis minol ini.

Penambahan investasi di bidang minuman beralkohol diyakini tetap ada. Tapi penanaman modal yang hadir bukanlah investasi baru melainkan ekspansi bisnis yang ada, seperti penambahan kapasitas produksi.

Peraturan Presiden No. 39/2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal menyatakan industri minol termasuk sektor yang tertutup untuk investasi baru.

“Yang sudah ada kemungkinan akan melakukan penyesuaian kapasitas, sebab kalau pasar domestik tumbuh tanpa diimbangi penambahan kapasitas maka pasar akan diisi barang ilegal dan selundupan,” ucap Faiz.

Sementara itu, cabang mamin lain seperti industri pengolahan susu, Kemenperin  meyakini akan tetap ada aliran investasi asing. Secara umum kebutuhan susu segar baru sekitar 20% yang bisa dipenuhi dari peternak lokal, sekitar 80% berasal dari impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper