Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja industri tesktil dan produk tekstil (TPT) ditopang ekspor. Untuk mendongkrak ekspor, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) terus mendorong pemerintah menjalin kemitraan khusus dengan negara tujuan ekspor utama terutama Amerika Serikat.
Trans Pasific Partnership (TPP), sebagai contoh, diyakini dapat mendongkrak kinerja ekspor hingga tiga kali lipat karena ada preferensi tarif.
"Sejak 2011, target pertumbuhan ekspor 5% per tahun tidak tercapai. Naik hanya sekitar 0,6%, padahal Vietnam saja tumbuh dua digit. Ini karena kita tidak memiliki preferensi tarif," kata Ketua API Ade Sudrajat, Sabtu (13/12/2014).
TPP dapat mendorong pangsa pasar ekspor di AS naik 5% menjadi di posisi ketiga dari posisi keenam seperti sekarang. Kinerja ekspor tekstil nasional bisa naik tiga kali lipat pada 2019 setara dengan penyerapan 3 juta.
Kini pangsa pasar tekstil buatan Indonesia di Amerika Serikat 36%, sedangkan di Eropa cuma 14%. Sepanjang tahun lalu, ekspor TPT tercatat US$12,66 miliar, sedangkan impor senilai US$7,12 miliar.