Bisnis.com, JAKARTA -- Organisasi Buruh Internasional (ILO) mendukung kenaikan upah minimum pekerja di Indonesia asalkan keputusan diambil melalui dialog.
Seusai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Direktur Jenderal ILO Guy Ryder mengatakan organisasi di bawah PBB ini setuju UMP di Indonesia harus ditingkatkan sesuai dengan standar kehidupan saat ini. Pasalnya, pekerja yang punya pendapatan memadai merupakan tumpuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Saya rasa dibutuhkan dialog terbuka antara pegawai dan pengusaha perusahaan tersebut agar masalah ini bisa diselesaikan. Karena ini terkait kesejahteraan dan kemakmuran buruh," ujarnya, Kamis (11/12).
Selain membicarakan aksi demonstrasi buruh menuntut kenaikan upah, Dirjen ILO dan Wapres juga mendiskusikan prospek perekonomian dan pelatihan keterampilan buruh Indonesia.
"Yang kedua soal pelatihan keterampilan. Indonesia dan kami bekerjasama dengan sangat baik di sini, dan kami membicarakan bagaimana Indonesia bisa berperan dalam hal ini dan saya yakin Indonesia akan ikut peran serta," kata Ryder.
Di Indonesia, ILO memiliki tiga fokus utama, yakni penciptaan lapangan kerj, penciptaan hubungan industrial yang harmonis, dan perlindungan sosial.
Sehari sebelum pertemuan Wapres dan Dirjen ILO, Ibu Kota Jakarta dikepung oleh 50.000 buruh asal Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. Massa buruh menuntut revisi upah minimum provinsi, pembatalan penaikan harga BBM bersubsidi, penghapusan sistem kerja alih daya, dan jaminan pensiun.
Menanggapi aksi buruh tersebut, Wapres menuturkan penaikan upah pekerja harus dilakukan secara bertahap agar industri tidak menghentikan produksi atau mengurangi serapan tenaga kerja.