Bisnis.com, BOGOR—Kalangan pengembang menilai kawasan Bogor masih memiliki potensi besar untuk pengembangan bisnis properti.
Eftianto, Kepala Departemen Marketing dan Business Development PT Suryamas Dutamakmur Tbk. mengatakan pihaknya akan mengembangkan apartemen di kawasan Rancamaya Bogor pada 2015.
"Rencananya kami akan mengembangkan apartemen dengan total sekitar 300 unit kamar di kawasan Rancamaya. Saat ini masih tahap perizinan," paparnya pada Bisnis, Senin (8/12).
Menurutnya, harga apartemen per unit akan dipasarkan sebesar Rp300 juta dengan menyasar kalangan menengah. Dia meyakini pasar apartemen akan disambut positif seiring lokasi Rancamaya dinilai cukup strategis.
Dia mengatakan hunian di Rancamaya sudah berdiri sejak era 1990-an dengan menyasar kelas atas. Pada 2010, pihaknya mulai mengembangkan hunian untuk kelas menengah dengan tipe 45. "Kalau ditotal semua hunian mungkin lebih dari 1.000 unit. Semuanya sudah habis. Saat ini kami tengah fokus pada pengembangan apartemen dan hotel yang sudah berdiri tahun lalu," paparnya.
Dia menambahkan potensi kawasan Bogor untuk sektor properti akan masih berlanjut. Pasalnya, Bogor merupakan sebuah kawasan yang layak untuk dijadikan hunian dengan kondisi alam yang masih segar.
Rancamaya Bogor sendiri, katanya merupakan kawasan yang terintegrasi dengan antara lapangan golf elit, perumahan kelas mewah, hotel dan rencananya apartemen.
"Jadi pasar untuk hunian di Rancamaya pasti masih potensial. Karena kami menawarkan pemandangan dan udara yang segar menghadap Gunung Salak," paparnya. (bisnis.com)
Bisnis Hunian di Bogor Masih Menggeliat
Kalangan pengembang menilai kawasan Bogor masih memiliki potensi besar untuk pengembangan bisnis properti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
33 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Borong, Intip Target Saham PGAS Terbaru
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
15 menit yang lalu
Kemenkeu: Jangan Cuma Kerja Keras, Produktivitas Harus Ditingkatkan
16 menit yang lalu
Usai BPHTB Dihapus, Bagaimana Nasib Harga Rumah Subsidi Tahun Depan?
33 menit yang lalu