Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MEA 2015, Kemenperin: Sektor Jasa Perlu Diwaspadai

Masyarakat Ekonomi Asean pada 2015 diyakini tidak akan berpengaruh signifikan terhadap perdagangan barang, yang perlu diwaspadai justru sektor jasa.
Ilustrasi/Colourbox.com
Ilustrasi/Colourbox.com

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Ekonomi Asean pada 2015 diyakini tidak akan berpengaruh signifikan terhadap perdagangan barang, yang perlu diwaspadai justru sektor jasa.

Dirjen Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Agus Tjahajana mengatakan kewaspadaan yang perlu ditingkatkan saat MEA 2015 justru di sektor jasa.

Industri hanya berperan sekitar 10% - 20% di dalam keseluruhan sektor jasa. Kondisi ini yang bisa diamankan Kemenperin.

"Kalau jasa tersebar di berbagai kementerian, kami hanya tangani sedikit. Di kami [Kemenperin] hanya jasa yang hanya hubungannya dengan industri," ungkap Agus, Senin (8/12/2014).

Adapun beberapa bidang jasa yang diamati Perindustrian, seperti di sektor pengelasan, bengkel, dan pemeliharaan pabrik. Kemenperin menilai perlu ada standar kompetensi kerta nasional Indonesia (SKKNI) dari setiap sektor industri guna mengatur arus tenaga kerja, sebagai contoh mekanik bengkel diwajibkan dapat berbahasa Indonesia.

Kemenperin mencatat produktivitas tenaga kerja Indonesia salah satu yang terendah di Asean. Level produktivitas pekerja berdasarkan PDB per pekerja di Asean, Indonesia berada di urutan kelima senilai US$9.500.

Peringkat pertama adalah Brunei Darussalam US$92.300 diikuti Singapura US$92.000, Malaysia US$33.300, Thailand US$15.400 barulah sampai ke Indonesia. Secara keseluruhan Indonesia menempati ranking ketujuh di Asean dalam hal menarik dunia bisnis dari sisi upah minimum pekerja.

Berdasarkan data Brunei Unavailable yang diolah Kemenperin diketahui daya saing RI dalam hal labor market efficiency ada di posisi kesembilan. Keunggulan Indonesia terletak pada pangsa pasar (market size) yakni peringkat pertama di antara anggota Asean lain.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper