Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perlu Dorong Energi Terbarukan Berkelanjutan

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Herman Darnel Ibrahim mengatakan energi terbarukan diperlukan untuk mendorong penggunaan energi yang ramah lingkungan dalam rangka mengurangi karbonisasi dan mencapai energi yang berkelanjutan.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters
Bisnis.com,JAKARTAAnggota Dewan Energi Nasional (DEN) Herman Darnel Ibrahim mengatakan energi terbarukan diperlukan untuk mendorong penggunaan energi yang ramah lingkungan dalam rangka mengurangi karbonisasi dan mencapai energi yang berkelanjutan.
 
Menurutnya, saat ini sebagian besar suplai energi masih berasal dari bahan bakar fosil yang merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi karbon dan ketersediaannya sudah semakin menipis.
 
Energi terbarukan itu tidak alternatif, tetapi kita utamakan. Ke depan energi terbarukan yang ada itu tidak banyak sekali. Baru seperempat dari kebutuhan listrik. Kebutuhan energi lebih besar dari listrik,ujarnya saat ditemui Bisnis.com usai menjadi pembicara di Partnership for Solutions SDSN Regional Workshop dengan tema Priorities and Pathways for Sustainable Energy and Deep Decarbonisation di Jakarta, Rabu (26/11/2014).
 
Oleh karena itu, lanjutnya, pengadaan energi terbarukan ini perlu terus didorong oleh pemerintah dengan tetap menjamin ketersediaannya kepada masyarakat. Sebab, dia mengatakan energi yang bersih dan terjamin ketersediannya merupakan dua kriteria dari energi yang berkelanjutan.
 
Herman menambahkan kriteria energi berkelanjutan lainnya adalah biaya, harga, dan pendapatan masyarakat. Bila hal-hal tersebut tidak dipenuhi, maka energi itu tidak bisa dikategorikan sebagai energi yang berkelanjutan.
 
Sustainable itu tidak hanya soal bersih. Tapi soal adanya pasokannya yang kontinyu. Kemudian menyangkut keekonomian biaya. Kalau mahal tidak sustainable. Murah tapi masyarakat kita tidak bisa beli karena income rendah itu nggak sustainable juga, katanya.
 
Berdasarkan data yang diperoleh Bisnis, tidak kurang dari 19% emisi karbon di Indonesia berasal dari pembakaran bahan bakar fosil untuk energi di berbagai sektor ekonomi. Dari 189 Mtoe pasokan energi primer pada 2011, minyak menyumbang 46,3%. Sisanya merupakan batubara, gas alam, biomassa komersial, hidro, dan panas bumi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ihda Fadila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper