Bisnis.com, JAKARTA - Paguyuban Budiasi yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan melalui pemberdayaan pembibitan pohon akan kembali mendistribusikan 1,5 juta bibit pohon kepada sekitar 100 pihak yang bekerjasama untuk melakukan pengijauan di berbagai daerah.
Dikutip dari situs resmi Paguyuban Budiasi bekerjasama dengan BNI pada Minggu (23/11/2014) bibit pohon yang telah dipersiapkan dan layak tanam tersebut diserahkan kepada sejumlah kalangan baik wakil instansi pemerintah, masyarakat umum, swasta maupun kalangan TNI-Polri, yang telah mengajukan permintaan bibit pohon untuk penghijuan dan perbaikan lingkungan.
Bibit pohon yang didistribusikan antara lain berjenis tanaman kayu keras seperti trembesi, jabon dan sengon sementara tanaman buah diantaranya sirsak, durian dan alpukat.
Kegiatan yang berlangsung di pusat pembibitan di Sentul, Bogor tersebut, merupakan tahap ke empat. Sebelumnya sudah dilakukan tahap pertama hingga tahap ke tiga.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, bibit yang dipersiapkan ini akan diberikan secara gratis kepada masyarakat sehingga masyarakat atau para pihak yang membutuhkan bibit tinggal membawa kendaraan pengangkut bibit ke kebun pembibitan Paguyuban Budiasi-BNI di Sentul, Bogor untuk kemudian menuju lokasi tanam yang diinginkan.
"Bibit-bibit pohon yang diberikan kepada masyarakat merupakan bibit-bibit berkualitas dengan kualifikasi minimal 1 meter. Hal ini ditujukan agar bibit pohon tersebut ketika ditanam dapat segera beradaptasi dengan lingkungan tanam yang baru dan tidak mati," kata Wakil Ketua Paguyuban Budiasi Wayan Budi.
Selain melepas 1,5 juta bibit tanaman keras dan buah-buahan, Paguyuban Budiasi-BNI juga akan mendistribusikan dan menanam 20.000 bibit pohon langka dan endemik Indonesia. Bibit pohon tersebut antara lain berjenis Ulin, cendana, gaharu, eboni dan merbau.
Paguyuban Budiasi merupakan paguyuban yang bergerak di bidang penghijauan dan pembibitan pohon serta tanaman. Pembibitan dilakukan di lahan seluas 12 hektare di Desa Kadumanggu, Babakan Madang, Bogor sejak beberapa tahun lalu. Salah satu penggagas berdirinya paguyuban tersebut Mayor Jenderal Doni Monardo.