Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Genjot Ekspor Kopi

Kementerian Perdagangan menargetkan ekspor makanan dan minuman olahan khususnya kopi mampu terdongkrak naik hingga 9,5 persen, dimana ekspor tahun lalu menembus angka 1,17 miliar dolar AS.

Bisnis.com, JAKARTA -  Kementerian Perdagangan menargetkan ekspor makanan dan minuman olahan khususnya kopi mampu terdongkrak naik hingga 9,5 persen, dimana ekspor tahun lalu menembus angka US$1,17 miliar.

"Sebagai penghasil kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam, Indonesia wajib mendorong ekspornya. Kami harapkan nilai ekspor makanan olahan Indonesia terdongkrak hingga sebesar 9,5-10,5 persen," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak, dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (22/11/2014).

Direktorat Jenderal PEN kembali memfasilitasi eksportir dan pelaku kopi untuk meningkatkan ekspornya, dalam pameran Tea & Coffee China pada 12-14 November 2014 yang bertempat di Shanghai New International Expo Centre (SNIEC), Shanghai, Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

"Nilai ekspor kopi ke RRT selama lima tahun terakhir terus tumbuh dengan tren sebesar 82,6 persen karena gaya hidup minum kopi menggeser konsumsi teh di RRT. Kami melihat ini sebagai sebuah peluang memperluas pasar," kata Nus.

Pameran Tea & Coffee China merupakan bagian dari Pameran Food and Hospitality China (FHC) 2014, salah satu pameran produk makanan di RRT yang diikuti oleh 1.820 ekshibitor dari 70 negara dan dikunjungi oleh 26.188 pengunjung.

Kopi Indonesia tampil dalam dua paviliun, dimana Kemendag memfasilitasi paviliun seluas 90 meter persegi, sementara Kementerian Perindustrian seluas 40 meter persegi. Total nilai transaksi peserta selama pameran kurang lebih sebesar 1,1 juta dolar AS untuk produk green bean coffee dan roasted bean coffee jenis Arabica Gayo dan Arabica Mandailing.

RRT menempati urutan ke -18 sebagai importir kopi Indonesia, dan di Shanghai serta sekitarnya terdapat 4.000 kafe dan 200 perusahaan pemanggangan kopi dengan kebutuhan 20.000 ton kopi setiap tahunnya.

Berdasarkan data riset dari Minte, jumlah kafe di RRT meningkat dua kali lipat dari 15.898 menjadi 31.283 selama periode 2007-2012. Merek global seperti Starbucks masuk RRT pada 1999 dengan menyasar generasi muda dan segmen pasar premium.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper