Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berencana menurunkan harga pertamax hingga di bawah Rp10.000 per liter pekan ini.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya Yuktyanta mengatakan jika dihitung menggunakan Mean of Platts Singapore (MoPS) Oktober lalu yang menjadi acuan harga Pertamax bulan ini, maka, harga Pertamax mencapai Rp10.200 per liter.
Setelah harga BBM bersubsidi naik, tambah Hanung, selisih harga Premium dan Pertamax berkisar Rp1.700 per liter.
Untuk memenuhi kenaikan kebutuhan Pertamax, Hanung mengungkapkan Pertamina akan menambah keran (nozzle) Pertamax dengan target 40% dari nozzle Premium. Menurut Hanung, saat ini stok Pertamax cukup untuk mencukupi kebutuhan hingga 40 hari ke depan dengan perhitungan konsumsi 2.500 liter per hari.
Untuk mencukupi potensi pertumbuhan konsumen Pertamax, lanjut Hanung, BUMN Migas berencana mengimpor BBM sebesar 3 kargo pada Desember mendatang. “Tambah tiga kargo-lah,” ungkapnya.
Di luar itu, Pertamina juga akan menurunkan harga Pertamax sebesar Rp100 hingga Rp200 per liter dalam satu atau dua hari ke depan guna merangsang pertumbuhan konsumsi.
“Harga bisa di bawah Rp10.000 per liter,” ujarnya.