Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MEA 2015: Kambing dan Domba Lokal Bisa Jadi Andalan

Kambing dan domba dinilai dapat menjadi produk andalan Indonesia dalam memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai akhir tahun depan.
 Kambing lokal bisa jadi andalan hadapi MEA 2015. /
Kambing lokal bisa jadi andalan hadapi MEA 2015. /

Bisnis.com, JOGJA – Kambing dan domba dinilai dapat menjadi produk andalan Indonesia dalam memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai akhir tahun depan.

Menurut Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro, produk kambing Indonesia sangat kuat di pasar ASEAN. Di kawasan, ujarnya, Indonesia tidak memiliki kompetitor dalam penyediaan produk kambing, baik dalam bentuk daging maupun susu.

"Indonesia tidak ada pesaing. Singapura, Malaysia, mereka tidak ada [kambing]. Tidak ada yang mengalahkan kambing kita, baik susu maupun daging. Menghadapi MEA, saya yakin usaha peternakan dan produk olahan kambing dan domba bisa jadi andalan kita," ujar Syukur di sela-sela kegiatan blusukan ke sejumlah peternakan di lereng Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (15/11/2014).

Sementara itu, ujarnya, pasar pengkonsumsi produk kambing di ASEAN terbuka luas. Hingga saat ini, sejumlah peternak kambing di Indonesia kebanjiran order untuk memasok kambing dan produk kambing ke Malaysia dan Brunei. Singapura malah terpaksa mengimpor produk kambing jauh-jauh ke Afrika Selatan.

Dia mengemukakan pangsa pasar lokal untuk produk kambing tergolong luas. Menurut dia, sebanyak 13% penduduk Indonesia yang berjumlah 250 juta jiwa merupakan pemakan daging kambing dan domba dengan rata-rata tingkat konsumsi sebanyak 1 kg per tahun. Artinya, tingkat konsumsi daging kambing dan domba di dalam Negeri mencapai 32,5 juta kg per tahun.

Dia memroyeksikan kue pasar tersebut dapat meningkat sebanyak tiga hingga empat kali lipat menjadi 97,5 juta kg - 130 juta kg jika MEA sudah dibuka.

"Pasar  yang akan menyerap produk kambing dan domba sangat luas. Selain pasar di dalam Negeri, yang dekat dulu, ada pasar ASEAN. Perlu dimanfaatkan pasar ini. Tinggal penanganan," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggi Oktarinda
Editor : Setyardi Widodo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper