Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyelundupan 40 Ton Bawang Merah dari Malaysia Digagalkan

Pemerintah baru saja menggagalkan aksi penyelundupan bawang merah asal Malaysia. Penangkapan dilakukan oleh kantor Bea dan Cukai Pratama Bengkalis, Riau.
Pemeriksaan barang oleh aparat Bea Cukai/Bisnis
Pemeriksaan barang oleh aparat Bea Cukai/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah baru saja menggagalkan aksi penyelundupan bawang merah asal Malaysia. Penangkapan dilakukan oleh kantor Bea dan Cukai Pratama Bengkalis, Riau.

Berdasarkan laporan Kementerian Perdagangan yang dilansir Sabtu (15/11/2014), Bea Cukai menyita bawang merah dari Malaysia sebanyak 40 ton atau 4.052 bag yang diangkut Kapal Rompang Yan (KM Maju Bersama R:10 No. 759 dan GT 6IH No. 4976) di Selat Bengkalis, 9 November lalu.

Kedua kapal yang diduga kuat berasal dari Batu Pahat, Malaysia tersebut mengangkut bawang merah tanpa dilengkapi dokumen yang sah dengan tujuan penerimaannya di Kecamatan Bukit Batu. Dua nahkoda dan lima ABK diamankan.

Dua kapal tertangkap tangan tersebut kemudian disandarkan di pelabuhan milik Pelindo dan barang telah diserahkan Bea Cukai kepada Balai Karantina Pekanbaru. Sementara itu, tujuh orang yang ditangkap masih dilakukan penyelidikan oleh Bea dan Cukai.

Peraturan yang dilanggar secara materiil adalah Undang-Undang 16/1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan yang tercantum di pasal 5 jo pasal 31 (1) dan pasal 9.

Selain itu, Peraturan Menteri Pertanian No. 42/2012 tentang Umbi Lapis yang hanya boleh melakukan impor di pintu-pintu pemasukan, yaitu Pelabuhan Belawan (Medan), Bandara Soekarno Hatta (Jakarta), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya), Pelabuhan Soekarno Hatta (Makassar), dan Kawasan Perdagangan Bebas/Free Trade Zone (Bata, Bintan, Karimun).

Sedangkan, untuk pemasukan lewat Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta) hanya boleh dilakukan bila sudah ada pengakuan dari pemerintah Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper