Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga DOC Anjlok, Pemerintah Diminta Turun Tangan

Perhimpunan Peternak Unggas Indonesia menilai anjloknya harga day old chick hingga 87% dipicu tidak adanya intervensi pemerintah dalam menyeimbangkan peta perunggasan nasional.

Bisnis.com, BANDUNG--Perhimpunan Peternak Unggas Indonesia menilai anjloknya harga day old chick hingga 87% dipicu tidak adanya intervensi pemerintah dalam menyeimbangkan peta perunggasan nasional.

Ketua PPUI Ashwin Pulungan mengatakan anjloknya harga DOC disebabkan peta perunggasan nasional dikuasai penanam modal asing (PMA).

Menurutnya, mereka selama ini diduga sengaja membuat harga DOC jatuh karena persaingan ketat antar industri PMA.

"Yang terkena imbasnya tetap saja peternak rakyat yang tidak memiliki modal besar," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (6/11/2014).

Dia menjelaskan saat ini sekitar 85% industri perunggasan nasional dikuasai PMA, 13% penanam modal dalam negeri (PMDN), sisanya peternak rakyat.

Dalam sepekan DOC yang dihasilkan saat ini bisa mencapai 55 juta ekor. Padahal normalnya mencapai 40 juta ekor.

Pada Agutus 2014 harga DOC sempat mencapai Rp4.000 per ekor. Sedangkan harga DOC saat ini tingkat peternak rakyat mencapai Rp500 per ekor bahkan harganya ada yang lebih rendah dari itu.

Kondisi ini membuat harga ayam potong boiler dan telur juga menurun.

Dengan demikian pasok yang berlebih di tingkat PMA selama tiga bulan terakhir mereka menjualnya dengan bentuk telur yang akhirnya membuat harga ayam pun anjlok di pasaran.

"Jadi yang terbesar itu [PMA] sedang menghancurkan pesaing lainnya."

Dia menjelaskan seharusnya pemerintah sebagai regulator mampu mengintervensi keadaan du lapangan. Karena menurutnya perputaran uang di industri perunggasan nasional cukup besar mencapai Rp360 triliun per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper