Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MEA 2015: Jatim Perlu Kejar Program Pengembangan SDM

Provinsi Jawa Timur dinilai perlu segera mengejar dan merealisasikan program-program pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Bisnis.com,SURABAYA - Provinsi Jawa Timur dinilai perlu segera mengejar dan merealisasikan program-program pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Puguh Iryantoro, Ketua Forum Inovasi Industri Indonesia dan anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, mengatakan pemerintah Jatim sejak 2013  merencanakan berbagai program untuk memberdayakan masyarakat agar memiliki keterampilan.
 
Salah satu program tersebut adalah membuat sekolah menengah kejuruan (SMK) Mini dengan masa pendidikan hanya enam bulan.
 
"Saya setuju sekali dengan program itu, tetapi ternyata belum berjalan dengan baik. Kalau saja itu serius dilakukan, saya yakin banyak muncul tenaga terampil, tapi harus dilakukan mulai sekarang, waktunya sudah mepet sekali," katanya usai menjadi pembicara dalam Business and Economic Transformation Towards AEC 2015, di Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM) Surabaya, Kamis (30/10/2014).
 
Dia mengatakan persiapan Indonesia, khususnya Jatim mengahadapi pasar global terbilang terlambat dibandingkan negara lain, tetapi diyakini masih mampu untuk mengejar keterlambatan tersebut.
 
"Kalau MEA itu berlaku dua bulan lagi, tentu Jatim sangat tidak siap. Namun saya tidak pesimistis untuk Desember 2015 dan masih sangat memungkinkan untuk ngejar, karena wacana dan program pemerintah membangun SDM itu sudah digulirkan tapi realisasinya belum," ujarnya.
 
Sebelumnya Pemprov Jawa Timur mencanangkan program membangun 40 SMK Mini yang tersebar di Jatim. SMK Mini ini serupa dengan Balai Latihan Kerja tetapi menyasar untuk murid seusia sekolah.
 
SMK Mini tersebut tidak menggunakan kurikulum nasional dan hanya mengajarkan satu bidang keahlian serta mendapatkan sertifikat keahlian. Adapun, program studi (prodi) yang disiapkan adalah prodi pengelasan, tataboga, perhotelan, mesin, perkapalan hingga teknik sipil.
 
Meski begitu, lanjut Puguh, Pemprov Jatim dan pengusaha sepakat untuk mendorong perusahaan yang memiliki kemampuan bersaing dan punya inovasi tinggi, supaya memiliki pasar internasional.
 
"Mulai November nanti Pemprov Jatim dan pengusaha sepakat membawa perusahaan yang inovatif untuk masuk ke  pasar internasional, dan tidak hanya mencari pasar nasional. Misalnya, ada perusahaan yang menghasilkan produk inovatif akan diupayakan untuk dikerjasamakan dengan pihak asing," jelasnya.
 
Sementara itu Direktur Program Pascasarjana UKWM Anita Lie menilai bahwa selama ini industri justru kurang melirik dunia pendidikan atau kurang bersinergi. Untuk itu, para akdemisi ingin mencari solusi bersama dengan para pengusaha industri dan para pakarnya agar dunia pendidikan menghasilkan tenaga yang siap kerja.
 
"Ini menjadi kegelisahan akademisi, karena setiap menghasilkan riset tetapi temuan itu tidak matching dengan kebutuhan industri. Selama ini industri dan pendidikan seakan jalan sendiri-sendiri, dan ada ketidakpercayaan dan mutu hasil perguruan tinggi," jelasnya.
 
Dari ribuan hasil riset dan temuan mahasiwa dan akademisi selama ini hanya 2,5% yang dapat disinkronkan dengan dunia industri. Hal tersebut, kata Anita, juga perlu campur tangan pemerintah.
 
Tjan Soen Eng, Akademisi dan Praktisi Manajemen Stratejik UWM, meyakini bahwa pemerintahan baru ini bisa membawa kemajuan ekonomi bangsa melalui strategi yang dijalankan oleh kabinetnya, terutama dalam mensinergikan dunia industri dan pendidikan.
 
"Saya yakin kalau pemimpin tertinggi mau turun, semestinya jajarannya juga akan turun. Bukan hanya pimpinan negara tapi juga perusahaan sekalipun," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper