Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MEA 2015: Tenaga Kerja Indonesia Diharapkan Tingkatkan Skill

Tenaga kerja Indonesia diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan atau skill di berbagai bidang untuk menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Bisnis.com, JAKARTA – Tenaga kerja Indonesia diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan atau skill di berbagai bidang untuk menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan MEA 2015 dapat menjadi peluang untuk tenaga kerja Indonesia. Namun, dapat juga menjadi tantangan.

“MEA dapat menjadi peluang kalau tenaga kerja memiliki daya saing, jadi bisa bekerja ke Thailand atau Malaysia. Tapi, kalau tidak dapat bersaing kita jadi penonton di negeri sendiri,” ucapnya kepada Bisnis.com, Rabu (15/10/2014).

Sarman menerangkan penaikan upah minimum tenaga kerja terjadi setiap tahun. Apabila penaikan ini tidak dibarengi dengan peningkatan ketrampilan tenaga kerja dan produktivitas, maka beban perusahaan akan bertambah berat.

Dijelaskan pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Putera Indonesia ini umah minimum tenaga kerja di Tanah Air menempati peringkat ketiga di kawasan ASEAN.

Oleh karena ini, dirinya berharap para tenaga kerja Indonesia dapat meningkatkan ketrampilan, misalnya ketrampilan berbahasa Inggris agar tidak kalah bersaing dengan tenaga kerja asing. 

“Buat tenaga asing dari negara-negara ASEAN, upah minimum di Indonesia itu sudah cukup. Nah, misalnya kalau enggak bisa berbahasa Inggris, nanti bisa kalah dengan tenaga kerja dari Singapura atau Filipina yang udah biasa pakai bahasa Inggris. Oleh karena itu, saya minta para tenaga kerja dapat membekali diri dengan kemampuan yang cukup agar bisa bersaing,” lanjut Sarman.

Sementara itu, dalam menghadapi MEA Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI akan memperketat pengawasan terhadap keberadaan pekerja asing. Persaingan bursa tenaga kerja yang semakin berat di masa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 menjadi salah satu faktor diperlukannya pembatasan jumlah pekerja asing.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper