Bisnis.com, JAKARTA — Rencana pemerintah Joko Widodo untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinilai belum terlalu mendesak dan tidak logis.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan asumsi harga BBM dalam APBN 2015 mencapai US$105 per barel. “Sementara harga minyak dunia masih sekitar US$95 per barel,” katanya seperti dilansir situs resmi DPR, Rabu (15/10).
Secara logika, paparnya, dengan harga minyak dunia yang masih di kisaran US$95 per barel kenaikan harga BBM belum mendesak untuk dilakukan. “Dasarnya apa untuk menaikkan harga BBM jika asumsinya masih di bawah APBN. Kecuali harga minyak dunia mencapai US$140 per barel.”
Menurutnya, masih banyak cara untuk tidak menaikkan BBM. Misalnya dengan mengoptimalkan energi alternatif seperti bio etanol, bio fuel. Meski demikian, papar Fadli, Jokowi tidak perlu meminta persetujuan DPR untuk menaikkan harga BBM, karena bukan domain DPR