Bisnis.com, GRESIK – PT Petrokimia Gresik (PKG) telah menyiapkan lahan 80 hektare di Gresik Jawa Timur untuk smelter PT Freeport Indonesia yang akan diolah menjadi bahan baku pupuk guna menekan impor.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Holding Company Arifin Tasrif mengatakan smelter di komplek Petrogres bisa mengolah pembuangan dari limbah PT Freeport Indonesia berupa sulphuric acid atau asam sulfat untuk diolah menjadi bahan baku pupuk.
“Kalau mau, kami siapkan 80 ha. Kami berharap, smelter dibangun di sini. Sebab 70% limbah Freeport sangat diperlukan sebagai bahan baku pupuk. Ini pola sinergi industri kita,” jelasnya di sela-sela peresmian pabrik asam fosfat Petro Jordan Abadi, di Gresik, Rabu (15/10/2014).
Dari smelter itu, Arifin yakin, bakal diperoleh asam sulfat hingga 1,4 juta ton per tahun. Ini akan menekan impor bahan baku pupuk yang selama ini diimpor dari Timur Tengah, dan Kanada. "Dengan smelter itu, Petrogres bisa menghasilkan asam sulfat hingga 1,4 juta ton/tahun."
Kebutuhan asam sulfat Petrokimia Gresik mencapai 1,6 juta ton, sekitar 900.000 ton di antaranya dipasok dari smelter yang berada di lahan PKG yakni PT Smelting Indonesia seluas 30 ha.
Smelter Freeport rencananya dibangun di Gresik Jawa Timur berkapasitas 400.000 ton/tahun, kebutuhan bahan baku smelter 1,6 juta ton konsentrat tembaga. Investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan smelter sebut itu US$2,3 miliar.