Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkes Luncurkan Iklan Layanan Masyarakat Korban Rokok

Epidemi tembakau telah membunuh sekitar 6 juta orang per tahun dan 600.000 di antaranya merupakan perokok pasif.
Menkes Nafsiah Mboi dan Wamenkes Ali Ghufron Mukti meluncurkan iklan layanan masyarakat (ILM) Masyarakat Korban Rokok di Jakarta/Bisnis-Rahmayulis Saleh
Menkes Nafsiah Mboi dan Wamenkes Ali Ghufron Mukti meluncurkan iklan layanan masyarakat (ILM) Masyarakat Korban Rokok di Jakarta/Bisnis-Rahmayulis Saleh

Bisnis.com, JAKARTA--Epidemi tembakau telah membunuh sekitar 6 juta orang per tahun dan 600.000 di antaranya merupakan perokok pasif.

“Jika tidak ada penanganan yang serius, maka pada 2030 diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah menjadi 8 juta orang, dan sebagian besar terjadi di negara-negara berkembang,” kata Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, saat peluncuran iklan layanan masyarakat (ILM) Masyarakat Korban Rokok di Jakarta, Jumat (10/10/2014).

Menkes menuturkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2013, menunjukkan bahwa perokok di usia di atas 15 tahun ada sebanyak 36,3%. Sebagian besar dari mereka adalah perokok laki-laki dengan prevalensi 64,9%, dan jumlah ini merupakan yang terbesar di dunia.

Sementara itu, prevalensi pada perempuan mengalami peningkatan dari 5,2% pada 2007, menjadi 6,9% pada 2013. Ada sekitar 6,3 juta perempuan Indonesia usia di 15 tahun ke atas juga merokok.

“Salah satu tantangan yang harus kita sikapi bersama dalam pengendalian merokok, adalah masih kuatnya iklan, promosi, dan sponsor perusahaan rokok. Ini dilakukan secara masif dan intensif, dan tertuju pada anak-anak agar menjadi perokok pemula,” katanya.

ILM Masyarakat Korban Rokok ini berjudul Berhenti Menikmati Rokok Sebelum Rokok Menikmatimu. Isinya menampilkan penderita kanker tenggorokan akibat merokok aktif.

Iklan tersebut akan ditayangkan mulai November 2014, selama dua minggu berturut-turut di 7 stasiun TV swasta nasional.

"Tujuannya adalah untuk memperkuat pencantuman peringatan kesehatan bergambar pada bungkus rokok, yang sudah dimula sejak 24 Juni 2014. Dan meningkatkan kesadaran berhenti merokok, mencegah para perokok pemula, dan membebaskan masyarakat dari asap rokok pasif," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmayulis Saleh
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper