Bisnis.com,JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan menemukan fakta baru terkait kecelakaan maut yang terjadi di tambang terbuka PT Freeport Indonesia pada akhir pekan lalu. Aksi penyeberang ngawur disinyalir jadi penyebab kecelakaan itu.
Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Bambang Susigit mengatakan kecelakaan yang menewaskan empat pekerja tambang itu disebabkan aksi seorang pekerja tambang yang menyeberang sembarangan.
"Dari pantauan cctv ditemukan fakta adanya seseorang yang menyeberang sembarangan. Padahal aturan yang ada melarang untuk menyeberang,” katanya, Kamis (2/10/2014).
Dia mengemukakan tim investigasi yang dipimpin empat inspektur tambang sempat mewawancarai beberapa rekan korban dan diketahui bahwa orang yang menyeberang itu ingin mengejar mobil kecil itu.
“Padahal tidak boleh dikejar, aturannya seperti itu. Karena kan sudah ada alat komunikasi HT radio, dia bisa minta anter atau dijemput mobil kecil itu tanpa harus mengejar,” ungkapnya.
Berdasarkan laporan itu, jelasnya, pihaknya bakal memberi teguran kepada pihak-pihak yang dianggap lalai atau melakukan kesalahan sehingga kejadian maut itu terjadi.
Sebagai catatan, kecelakaan maut itu terjadi pada 07.00 WIT dan melibatkan dua kendaraan oeprasional. Satu kendaraan ringan dan satu truk haul.
Kronologinya kendaraan operasional ringan yang bermuatan 9 orang, yaitu satu pengemudi dan 8 penumpang hendak menuju tambang quarry atau tambang batu.
Setibanya dipersimpangan, jalan mobil operasional itu berhenti di lajur yang semestinya atau sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
Kemudian dari arah berlawanan datang Haul truck yang jauh lebih besar melintas.
“Aturan menyebutkan kendaraan kecil harus mendahulukan kendaraan besar apabila berpapasan. Hanya saja, saat itu truck haul itu berbelok terlalu sempit sehingga ban depan truk melindas mobil kecil itu,” ungkap Bambang.