Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PARIWISATA SYARIAH: Distandarisasi Akhir September

Pemerintah, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, akan menyelesaikan proses standarisasi pariwisata syariah Indonesia pada akhir September 2014.
Sumbar merupakan salah satu daerah tujuan wisata Syariah/Antara
Sumbar merupakan salah satu daerah tujuan wisata Syariah/Antara

Bisnis.com, JAKARTA-- Pemerintah, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, akan menyelesaikan proses standarisasi pariwisata syariah Indonesia pada akhir September 2014.

"Ini sudah berjalan. Teman-teman di unit yang menangani proses standarisasi menargetkan akhir september ini selesai, sebelum kabinet baru dilantik," kata Dirjen Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Esti Reko Astuti dalam Seminar Pariwisata Syariah Bangkitnya Sektor Riil Ekonomi Islam di Jakarta, Sabtu (27/2/2014) petang.

Dia menjelaskan ada beberapa standarisasi untuk elemen pariwisata syariah yang sedang dikerjakan kementeriannya, seperti standarisasi restoran, standarisasi biro perjalanan wisata dan standarisasi spa.

Sebelumnya, dia mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan standarisasi untuk hotel-hotel syariah di Indonesia.

"Awal tahun ini telah dikeluarkan standarisasi 'halal hospitality'," tuturnya.

Dalam mengembangkan sektor pariwisata syariah di Indonesia, Esti mengatakan, pihaknya juga terus melakukan pemasaran dan promosi serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Peningkatan SDM kita lakukan dengan sosialisasi dan pelatihan di daerah dengan kurikulum berdasar kerjasama dengan sekolah tinggi pariwisata," katanya.

Selain itu, menurutnya, pihaknya terus meningkatkan kerjasama dengan pihak lain baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk memajukan sektor pariwisata syariah.

"Kami bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah, menjalin kerja sama bilateral dengan Malaysia yang merupakan negara terbaik dalam pariwisata syariah, serta dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper