Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ORDNER BATIK: Bambi Incar Pasar High End

Perusahaan yang bergerak di bidang stationary PT Bambi mengincar pasar kelas menengah atas dengan meluncurkan Bambis Batiks Creation, rangkaian produk ordner eksklusif bercorak batik.
Pada dasarnya ordner batik ini tidak memerlukan perawatan khusus. /Bisnis.com
Pada dasarnya ordner batik ini tidak memerlukan perawatan khusus. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan yang bergerak di bidang stationary PT Bambi kian incar pasar kelas menengah  atas dengan meluncurkan Bambi’s Batik’s Creation, rangkaian produk ordner eksklusif bercorak batik.

Ordner adalah map besar dengan ukuran punggung sekitar 5 cm yang di dalamnya terdapat besi penjepit. Arsip yang akan disimpan di dalam ordner terlebih dahulu dilubangi dengan menggunakan perforator.

“Batik Indonesia sudah mendunia, dan produk Bambi ini merupakan the first ordner and binder kain batik di dunia. Ini sejalan dengan filosofi berinovasi dengan kreasi," ujar CEO PT Bambi Irwan S. Samuel kepada Bisnis.com dalam peluncuran produk sekaligus perayaan hari jadi Bambi ke-57 tahun di Thamrin City, Jumat (26/09/20`14).

Dalam acara itu, Bambi sekaligus mendapatkan rekor MURI untuk ordner berbahan batik pertama di dunia. Rencananya, produk ordner batik Bambi ini juga akan dipasarkan di luar negeri.

Adapun persentase produksi ordner batik sebesar 30% untuk luar negeri dan 70% untuk pasar dalam negeri.

General Manager PT Bambi Sulistya Sugiri mengatakan telah mempersiapkan strategi pemasaran ke luar negeri, seperti mengadakan pameran dan mengirimkan contoh produk ke pelanggan.

Kompetitor terberat ekspor ordner berasal dari negara-negara seperti China dan Vietnam. Kedua negara ini biasanya menawarkan harga cukup bersaing. Meski begitu, dia optimistis dengan menawarkan inovasi produk dan kualitas yang mumpuni, pihaknya tak akan kalah saing.

Dia juga mengaku tak khawatir dengan maraknya teknologi paperless yang mengancam produksi produk, sebab masih banyak negara-negara seperti Kamerun, Nigeria dan Saudi Arabia yang masih sangat mengandalkan teknologi print dalam pengarsipannya.

“Berdasarkan analisis SWOT kami, masih banyak arsip yang tidak bisa bersifat paperless seperti akte kelahiran, misalnya. Dan kami sadar selama paper dibutuhkan, maka bindernya akan dibutuhkan juga,” katanya kepada Bisnis.com.

Produk ordner ini dibanderol Rp98.000 per unit, jauh lebih mahal dibanding dengan ordner biasa seharga Rp23.000. Mahalnya harga ini akibat proses pembuatan ordner yang murni buatan tangan, serta menggunakan bahan batik berkualitas tinggi yang tidak mudah kusut.

Sulistya menambahkan pada dasarnya ordner batik ini tidak memerlukan perawatan khusus. Hal ini mengacu pada target pasar ordner batik yang biasanya bekerja di lingkungan ber-AC. Denganbegitu kualitas batik akan terjaga dengan sendirinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper