"Realisasi penyerapan anggaran ini melebihi dari capaian tahun lalu yang menyerap anggaran Rp1,2 triliun," kata Herry, Rabu (24/9/2014).
Menurutnya, denganadanya ketersediaan anggaran yang tinggal sedikit, pihaknya telah mengajukan penambahan anggaran Rp600 miliar kepada Ditjen Bina Marga. Namun, hingga saat ini dia menyatakan bahwa penambahan anggaran tersebut belum cair hingga saat ini.
"Sampai sekarang masih belum cair, kami harap anggarannya bisa dicairkansecepatnya," ujarnya.
Herry menjelaskan,13 ruas tol yang pembiayaannya didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) antaralain adalah Solo-Mantingan 1 (29,7 km),Solo-Mantingan 2 (29,9 km),Mantingan-Kertosono 1 (51,25 km),Mantingan-Kertosono 2 (73,37km),Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (66,46 km).
Kemudian, Cileunyi-Sumedang-Dawuan (66,7 km), Soreang-Pasir Koja (12,5 km),Pandaan-Malang (38,48 km) Pekanbaru-Kandis (55,23 km),Kandis-Dumai (79,8 km), Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (12 km), Palembang-Indralaya (22 km), Medan-Binjai (16 km)dan Depok-Antasari.
"3Ruas yang penyerapannya paling besar adalah tol Solo-Mantingan 1, Solo-Mantingan 2, dan Depok Antasari," jelasnya.
Berdasarkan penjelasannya, untukruas tol Solo-Mantingan 1 anggaran yang sudah terserap Rp612,25 miliar, tol Solo-Mantingan 2 Rp521,65 miliar, dan tol Depok-Antasari Rp446,14 miliar.