Bisnis.com, JAKARTA--PT LG Electronics Indonesia memproyeksikan pasar elektronika bakal turun 15% - 20% pada tahun ini (yoy). Pangsa pasar LG sendiri juga diakui menyusut sekitar 1% secara year on year.
“Kami juga sedang sesuaikan antara income kami dengan spending kami,” Direktur Penjualan PT LG Electronics Indonesia Budi Setiawan kepada Bisnis, Kamis (25/9/2014).
Pada tahun lalu LG menguasai pasar elektronika 28,7% tetapi pada tahun ini hanya berkisar 27%. Hal ini terpengaruh kebijakan korporat menghentikan beberapa varian produk, seperti televisi tabung.
Sejak pertengahan 2013 LG Indonesia resmi meninggalkan era produksi televisi layar cembung.
Hal ini disebabkan harganya terus naik sedangkan harga televisi LCD turun terus. Sehingga secara keseluruhan keuntungan dari penjuala televisi layar cembung tidak ekonomis lagi.
Kapasitas produksi televisi pada pabrik LG di Bekasi, Jawa Barat, sekitar 1,6 juta unit per bulan.
Untuk kulkas di atas 1 juta unit per bulan, sedangkan mesin cuci dan pendingin ruangan masing-masing kini berkisar 20.000 unit per bulan.
Mayoritas produksi atau sebesar 70% dipasarkan di dalam negeri selebihnya ekspor.
LG merasa pasar elektronika secara keseluruhan pada tahun ini tampak lesu.
Gelaran piala dunia dan pilpres tak membawa geliat signifikan terhadap penjualan.
Pasalnya bisnis terlanjur tersendat oleh penaikan upah buruh, tarif dasar listrik, kegalauan kebijakan untuk BBM subsidi, dan depresiasi rupiah.