Bisnis.com, SURABAYA -- PT Pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung perak membangun gerbang masuk otomatis senilai Rp2 miliar sebagai bagian penataan layanan di kawasan pelabuhan.
General Manager PT Pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung Perak Eko Harijadi Budijanto menguraikan proses pembangunan gerbang otomatis sedang dalam tahap pematangan sistem. Sehingga bila tidak ada aral melintang awal 2015 sudah bisa beroperasi.
"Sekarang truk maupun kendaraan masuk kawasan pelabuhan masih dilayani petugas tiket, nanti dengan gerbang ini akan menjadi otomatis, masuk menggunakan sistem kartu berlangganan," jelasnya di sela-sela peresmian unit pengelolaan properti, Rabu (17/9/2014).
Menurutnya, penggunaan gerbang otomatis membuat transparansi karcis masuk pelabuhan terjamin. Cara ini juga bisa menekan biaya ekonomi tinggi akibat oknum-oknum tak bertanggung jawab.
Otomatisasi guna menekan penyimpangan, kata Eko, juga dilakukan di unit pengelolaan properti.
Selama ini biaya perpanjangan kontrak lahan di bawah pengelolaan Pelindo III Cabang Perak dilakukan manual.
Sistem tersebut diubah dengan menggandeng Bank Jatim sebagai outlet pembayaran.
"Kami jadi sekarang menggunakan teknologi sebagai sarana meningkatkan layanan dan pengelolaan, baik di dermaga, gerbang maupun unit pengelolaan aset," paparnya.
Eko menambahkan otomatisasi lingkungan pelabuhan juga dilakukan di terminal penumpang Tanjung Perak.
Pelindo III menggunakan sistem boarding bagi penumpang yang akan ke terminal dan menggunakan garbarata saat naik ke kapal.
Cara ini juga bertujuan menertibkan dan mencocokkan penumpang dengan manifes.
Sementara soal penertiban aset tanah, Manager Properti PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak Afandi menuturkan 542 hektare lahan pemerintah yang dikelola kantor cabang.
Ada 2.500 bangunan berdiri di tanah tersebut, 1.000 di antaranya rumah tangga dan sisanya tempat usaha.
Penyewa lahan, kata dia, selama ini menggunakan cara manual saat mengurus perpanjangan.
Namun, setelah didirikan kantor layanan property corner maka perpanjangan dilakukan berbasis teknologi, pembayaran sewa lahan dilakukan melalui bank.
