Bisnis.com, JAKARTA–MEO Australia Limited tengah mempertimbangkan pengajuan studi eksplorasi bersama (joint study application/JSA) di Blok Seruway Provinsi Naggroe Aceh Darussalam agar bisa memperoleh perpanjangan masa jatuh tempo kontrak selama 6 tahun.
CEO MEO Australia Limited Jurgen Hendrich mengungkapkan pengelolaan blok ini sebenarnya akan habis pada Desember 2014 sehingga menyulitkan perusahaan untuk melakukan pencarian mitra pendanaan atas blok yang kini 100% saham dikuasai oleh MEO.
Dalam laporan Semester I perusahaan yang diterbitkan 17 September 2014, MEO mengungkapkan perusahaan telah berusaha untuk memasarkan kelebihan teknis dan komersial dari Blok Seruway kepada pihak-pihak yang berminat.
Namun, masa jatuh tempo yang terbatas, yakni hingga Desember 2014 memberikan hambatan bagi perusahaan untuk mengundang investor.
Pihaknya, mengungkapkan telah melakukan diskusi dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terkait masalah ini.
Pihaknya juta telah menjajaki berbagai mekanisme sehingga opsi perpanjangan masa jatuh tempo bisa diambil dari persyaratan lisensi produksi.
Hanya saja, opsi tersebut dianggap tidak praktis sehingga izin akan dilepas sebelum masa jatuh tempo blok tersebut.
“MEO mempertimbangkan joint study application di area yang tercakup dalam PSC ini untuk memperoleh perpanjangan masa jatuh tempo enam tahun begitu studi bersama selama 12-18 bulan ini selesai,” kata Jurgen seperti dikutip dalam laporan tersebut.
Bisnis mencatat, pada Juni 2011, MEO mengakuisisi seluruh saham Transworld Exploration Limited (TEL) sehingga berhasil mengambil alih 100% pengelolaan atas blok Seruway yang berlokasi di lepas pantai provinsi NAD.
Kini, blok itu dikuasai oleh MEO melalui anak usaha mereka, Seruway Offshore Exploration Limited (SOEL).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
