Bisnis.com, JAKARTA –- Masyarakat Sagu Indonesia (Massi) mendorong Kementerian Pertanian menggenjot produksi sagu hingga 5 juta hektare setiap tahunnya guna mencapai swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan impor beras.
Ketua Massi H.M.H Bintoro mengatakan produksi sagu dalam negeri sangat tinggi dengan luas area mencapai 1,4 juta ha atau 50% dari 2,2 juta ha areal pertanian sagu dunia.
Data Badan Penelitian dan Pengembangan Kementan, Indonesia punya potensi area produksinya bisa mencapai 5,2 juta ha dengan satu pohon dapat memproduksi 20 ton pati sagu jika digarap dengan serius.
"Kalau Indonesia punya lahan 5 juta ha dengan produksi sagu 20-40 ton pati/ha berarti Indonesia bisa menghasilkan 100-200 juta ton pati sagu," kata Bintoro, Senin (15/09/2014).
Angka di atas jauh dapat menutupi sumber pangan lain yang diimpor oleh Indonesia.
Kementan mencatat Pemerintah RI mengimpor beras sebanyak 1-2 juta ton/tahun beras, gandum sebanyak 6,2 juta ton/tahun, jagung sebanyak 2,8 juta/tahun dan kedelai sebanyak 1,6 juta ton/tahun.
"Konsumsi beras penduduk Indonesia 139 kg/kapita/tahun dengan persediaan nasional yang kurang dan menutupi dengan impor. Pola konsumsi beras yang tinggi perlu diturunkan dan diganti dengan konsumsi karbohidrat dari bahan non beras," terangnya.
Bintoro optimistis dengan jumlah produksi sebesar itu tersebut memberikan nilai pangan berlipat ganda bagi penduduk Indonesia sehingga tidak perlu impor beras, jagung dan kedelai sebagai sumber bahan pangan.