Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AIR FRANCE: Tolak Diskriminasi, Pilot Mogok

Air France akan menghadapi pemogokan hari ini yang paling pada mengganggu sejak 1998, karena para pilot menolak rencana manajemen untuk memperluas layanan berbiaya murah dengan awak pesawat yang dibayar lebih rendah dibandingkan dengan yang bekerja pada pesawat pengangkut utama.
Air France mengoperasikan sekitar 1.000 penerbangan per hari. /reuters
Air France mengoperasikan sekitar 1.000 penerbangan per hari. /reuters

Bisnis.com, PARIS - Air France akan menghadapi pemogokan hari ini yang paling pada mengganggu sejak 1998, karena para pilot menolak rencana manajemen untuk memperluas layanan berbiaya murah dengan awak pesawat yang dibayar lebih rendah dibandingkan dengan yang bekerja pada pesawat pengangkut utama.

Air France, anak perusahaan maskapan penerbangan terbesar di Eropa KLM Group, memperkirakan pembatalan 52% layanan pada hari pertama operasional pada 22 September. Perlawanan para pilot ini ditaksir memicu kehilangan potensi pendapatan Air France senilai 20 juta euro (US$ 26 juta) per hari.

"Kami akan memberitahu orang-orang yang tidak benar-benar harus melakukan perjalanan untuk menunda perjalanan mereka," kata Kepala Operasi Air France Catherine Jude dalam briefing di basis bandara angkutan Paris Charles de Gaulle. "Pembicaraan dengan serikat pekerja terus berlanjut."

Para pilot melakukan aksi pemogokan setelah Chief Executive Officer Air France-KLM Alexandre de Juniac berusaha untuk mengakhiri dekade kerugian maskapai di jarak pendek.

Berdasarkan pernyataan resmi perusahaan itu, bekas maskapai charter Belanda, Transavia, akan masuk ke Prancis. Maskapai ini akan membawa armada dengan ukuran dua kali lipat lebih besar.  Hal ini sekaligus membenarkan pernyataan serikat pekerja bahwa akan terjadi pemangkasan pekerjaan dan pemotongan gaji di maskapai utama.

Aksi pekan ini bisa memicu dampak terbesar pada layanan Air France, sejak 8 hari pemogokan 16 tahun lalu yang memaksa pemerintah turun tangan dalam sengketa yang melibatkan 3.000 pilot dan membatalkan 75% penerbangan yang menimbulkan biaya US$166 juta.

Tidak ada Pergantian

Sekitar 60% pilot diperkirakan mogok hari ini, dan akan berkuran di hari-hari berikutnya, kata Jude. Kemampuan untuk mengatasi pemogokan terbatas, dan pilot "yang terbang untuk satu pesawat tidak dapat diganti dengan yang lain," katanya, menolak untuk memberikan rincian dari kemungkinan pembatalan jarak jauh dan jarak pendek.

Serikat Air France SNPL ingin perusahaan membayar seluruh pilot dengan upah yang sama dan perjanjian kerja yang sama pula. Jean-Louis Barber, Presiden SNPL, mengatakan pekan ini masih terbuka untuk negosiasi, bahkan ketika pemogokan makin tidak jelas.

De Juniac mengatakan pada 11 September bahwa jika pilot tidak menerima strategi perusahaan, maka ekspansi Transavia ke Prancis kemungkinan ditunda.

Transavia, dengan 41 pesawat membawa 8,9 juta orang yang tersebar di seluruh unit Prancis dan Belanda, akan memiliki armada 100 pesawat jet yang membawa lebih dari 20 juta orang per tahun pada 2017, menurut rencana CEO, yang bergerak sejajar di Deutsche Lufthansa AG difokuskan pada diskon merek Germanwings.

Air France mengoperasikan sekitar 1.000 penerbangan per hari, atau 1.500 dengan satuan regioal Hop!, yang tidak terlibat dalam pemogokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper