Bisnis.com, JAKARTA -- Tenaga kerja wanita Tanah Air berpotensi mengisi pasar tenaga kerja Asean untuk sektor industri garmen dan tenaga medis. Peluang ini terbuka seiring akan berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemenakertrans Khairul Anwar mengatakan pemerintah sejauh ini masih memberikan pelatihan dan pembinaan tenaga kerja wanita sehingga memiliki daya saing di Asean.
"Yang berpeluang dimasuki tenaga kerja wanita sektor itu (garmen dan medis). Sektor manufaktur juga bisa, namun tidak akan sebanyak garmen dan kesehatan," katanya kepada Bisnis.com, Minggu (14/9/2014).
Dia menambahkan, dari keseluruhan tenaga kerja industri garmen dalam negeri saat ini, hampir 80% adalah tenaga kerja wanita.
Angka ini diprediksi akan bertambah tahun depan seiring dengan banyaknya peserta pelatihan dan pembinaan tenaga kerja wanita.
"Mungkin bisa sekitar 85% nantinya, karena memang garmen mayoritas wanita. Untuk tenaga medis saat ini sekitar 60%-70% pekerja wanita," imbuh Anwar.