Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MEA 2015: Industri Mebel Domestik Incar Pasar Tiongkok

Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Kota Solo mengincar pasar Tiongkok sebagai negara tujuan ekspor industri mebel di kawasan Asia pada implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Bisnis.com, SOLO—Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Kota Solo mengincar pasar Tiongkok sebagai negara tujuan ekspor industri mebel di kawasan Asia pada implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Saat ini, pasar Tiongkok menduduki urutan tiga besar dengan permintaan mebel produk domestik terbesar setelah Amerika dan Eropa. Produk mebel Indonesia dikenal oleh pasar Tiongkok karena memiliki khas dengan kelebihan divariasi dengan kerajinan tangan.

“Market produk mebel dari Solo di Tiongkok hampir 10%. Artinya masih banyak peluang untuk ekspor lebih banyak ke sana. Apalagi sekarang menjelang MEA 2015,” papar penasihat Asmindo Kota Solo, David R Wijaya saat ditemui Bisnis, Senin (8/9/2014).

Data Asmindo menyebutkan total nilai ekspor produk mebel dan kerajinan asal Solo ke sejumlah negara telah mencapai US$7 juta. Dari besaran nilai tersebut, pasar Eropa dan Amerika berkontribusi di atas 50% dari total eskpor produk mebel dan kerajinan.

David optimis perdagangan bebas Asean akan meningkatkan nilai eskpor hingga 10% dengan syarat pemerintah mendukung penuh dengan regulasi yang tidak memberatkan pengusaha mebel dan kerajinan.

Menurutnya, implementasi MEA 2015 akan menjadi peluang besar bagi produk mebel Indonesia dikenal oleh sejumlah negara di kawasan Asean.

“Bahkan pasar dunia sudah tahu bahwa bahan baku kayu di dalam negeri sangat berlimpah. Itulah keunggulan yang dimiliki Indonesia,” kata dia.

Ketua Asmindo Semarang Erie Sasmito memaparkan kebanyakan pesanan produk furnitur dan kayu berasal dari domestik. Namun terdapat pula konsumen luar negeri yang menyukai produk furnitur dari Indonesia.

Pihaknya mengatakan peran pemerintah untuk mengembangkan sektor mebel dan furnitur di Semarang cukup bagus. Hal itu terlihat, kata Erie, dari dukungan pemerintah setempat mengadakan pameran berkelas internasional yang melibatkan pengusaha mebel.

Erie menyakini bahwa target ekspor nasional untuk produk mebel dan furnitur senilai US$3 miliar dapat tercapai, dengan syarat kondisi perekonomian di Indonesia berjalan stabil pascapemilu tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper