Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KKP Gandeng WWF Tata Pengelolaan Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan menggandeng World Wide Fund (WWF) dalam penerapan Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM).
Tambak Udang/Antara
Tambak Udang/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan menggandeng World Wide Fund (WWF) dalam penerapan Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM).

Sekjen KKP Sjarief Widjaja menuturkan, kementerian juga memfasilitasi penyusunan Standar Kompetensi Kerja Khusus (SK3) EAFM.

"Pengelolaan perikanan yang efektif dan bertanggung jawab akan menaungi tiga unsur yakni ekosistem, sosial ekonomi dan sistem pengelolaan perikanan," ujarnya dalam acara evaluasi kinerja WWF For Nature Indonesia di Jakarta, Jumat (5/9/2014).

Dia menjabarkan dalam mengidentifikasi kinerja pengelolaan perikanan merujuk pada enam domain.

Keenam domain tersebut, paparnya, yakni sumber daya ikan, habitat, teknologi penangkapan ikan, sosial, ekonomi, dan kelembagaan.

“KKP membutuhkan dukungan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memiliki visi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan, khususnya pengelolaan kawasan lindung laut dan perikanan”, ungkap Sjarief.

Oleh sebab itu, KKP bersama WWF terus mengampanyekan pentingnya konservasi sumber daya kelautan dan perikanan kepada publik. Adapun kegiatan tersebut diwujudkan melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, penyuluhan dan kampanye.

“Selama periode kesepakatan bersama ini, tercatat sudah lebih dari 2.000 orang yang telah dilatih untuk menjalankan prinsip-prinsip konservasi dan pengelolaan perikanan berkelanjutan,” katanya.

Pasalnya, Sjarief mengatakan seiring dengan pertambahan penduduk Indonesia yang diproyeksikan mencapai 305 juta jiwa pada 2035 nanti, kebutuhan sumber daya pangan dan energi akan meningkat hingga 40%-70%.

Oleh sebab itu, lanjutnya, sektor kelautan dan perikanan menjadi garda terdepan bagi ketahanan dan kemandirian pangan Indonesia.

"Isu ketahanan pangan tidak mesti bersumber dari darat. Banyak sumber pangan dari laut yang belum dioptimalkan," katanya.

Dia melanjutkan, jika merujuk pada data economic size sektor perikanan di tahun 2014 aktivitas ekonomi sektor kelautan mencapai Rp337 triliun, padahal 10 tahun lalu, nilai aktivitas ekonomi perikanan masih di bawah Rp 50 triliun dengan kenaikan rata-rata Rp 4,4 hingga 7,4 triliun per tahun.

"Jika berkaca pada tahun 2013 nilai perdagangan sektor kelautan dan perikanan tercatat sebesar US$4,19 miliar dollar AS," kata Sjarief.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper