Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI INDONESIA: Jika Global Membaik, Neraca Perdagangan Defisit

Jika kondisi ekonomi global membaik, neraca perdagangan diperkirakan akan tetap mengalami defisit hingga akhir tahun sebesar US$500 juta-US$600 juta.
Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II mencetak rekor tingkat inflasi terendah periode musiman Agustus, yang tahun ini sebesar 0,47%. /bISNIS.COM
Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II mencetak rekor tingkat inflasi terendah periode musiman Agustus, yang tahun ini sebesar 0,47%. /bISNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA – Jika kondisi ekonomi global membaik, neraca perdagangan diperkirakan akan tetap mengalami defisit hingga akhir tahun sebesar US$500 juta-US$600 juta.

Menteri Perdagangan M. Lutfi mengatakan membaiknya kondisi ekonomi dunia memang justru berkebalikan dengan kondisi ekonomi nasional karena mayoritas bahan baku dan bahan baku industri domestik disuplai lewat impor.

“Jadi kalau membaik justu terjadi defisit. Kalau tidak ada perbaikan [kondisi seperti saat ini] secara, kita akan break event, plus atau minus 3%. Artinya bisa surplus atau defisit 3%,” ujar dia, Kamis (4/9/2014).

Menurut Lutfi, dengan tidak dimungkinkan adanya perbaikan dari sisi manufaktur karena tantangan global, sisi impor tidak bisa ditekan tanpa mengganggu kondisi perekonomian nasional. Menurutnya, pemerintah tidak bisa mengesampingkan adanya komposisi 77% impor untuk bahan baku dan penolong tersebut. Artinya, penekanan impor akan memengaruhi kinerja ekspor.

Perbaikan neraca perdagangan tahun ini, lanjut dia, akan terbantu dengan adanya ekspor dari Newmont dan Freeport yang sudah mulai bisa melakukan ekspor konsentrat tembaga dan emas yang diprediksi akan menyumbang US$3 miliar-US$4 miliar.

Di sisi lain, Lutfi menginginkan adanya terobosan di sisi kebijakan moneter yakni penurunan dosis pengetatan moneter yang hingga saat ini masih terjadi. Dengan langkah tersebut, sambungnya, akan menggerakkan roda sektor riil yang berdampak positif pada neraca perdagangan.

“Apalagi dengan kalau kita lihat semuanya, inflasinya juga baik,” ujar dia.

Seperti diketahui, seiring masih berlangsungnya pengetatan moneter, pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II mencetak rekor tingkat inflasi terendah periode musiman Agustus, yang tahun ini sebesar 0,47%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper