Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEMENTERIAN ESDM Nilai Perlu Ada Terobosan Baru Eksplorasi Migas

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai perlu adanya langkah terobosan baru pada eksplorasi minyak dan gas bumi nasional agar cadangan migas dapat ditingkatkan.
Wilayah kerja eksplorasi yang aktif hanya 220 WK, sedangkan 20 sisanya tengah dalam proses terminasi. /JIBI
Wilayah kerja eksplorasi yang aktif hanya 220 WK, sedangkan 20 sisanya tengah dalam proses terminasi. /JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai perlu adanya langkah terobosan baru pada eksplorasi minyak dan gas bumi nasional agar cadangan migas dapat ditingkatkan.

Direktur Hulu Ditjen Minyak dan Gas Bumi Naryanto Wagimin mengatakan untuk menemukan cadangan gas besar maka diperlukan terobosan baru karena eksplorasi selama 10 tahun terakhir hanya sukses menemukan cadangan migas yang kecil-kecil.

“Agar kegiatan eksplorasi diningkatkan, terdapat 2 prinsip utama yang harus dipenuhi yaitu kemudahan birokrasi dan kepastian investasi,” katanya seperti dikutip dari situs Ditjen Migas, Jumat (29/8/2014).

Dia menjelaskan contoh kemudahan birokrasi yaitu kejelasan perizinan, termasuk tata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan izin-izin tersebut serta biaya yang dibutuhkan. Sementara itu, contoh kepastian investasi adalah tidak berubahnya kontrak yang telah ditandatangani dan aturan hukum yang terkait

“Apabila kemudahan birokrasi dan kepastian investasi bisa dijamin oleh pemerintah, maka dengan sendirinya investor datang. Tanpa harus kita teriak-teriak, mereka akan datang,” ujarnya.

Untuk itu, perlu dilakukan perbaikan internal di lingkungan pemerintah agar tercipta iklim investasi yang kondusif. Selain itu, perlu ditingkatkan koordinasi dengan instansi-instansi terkait.

Pasalnya, pihaknya tidak mungkin menawarkan blok-blok migas kalau internal tidak beres. “Lebih baik kita benahi, baru melakukan sesuatu.”

Berdasarkan data Ditjen Migas, saat ini wilayah kerja eksplorasi masih mendominasi dengan jumlah 240 WK dari total keseluruhan WK sejumlah 320 WK. Sisanya sebanyak 80 WK merupakan wilayah kerja produksi.

Dari data itu juga menunjukkan wilayah kerja eksplorasi yang aktif hanya 220 WK, sedangkan 20 sisanya tengah dalam proses terminasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper