Bisnis.com, SEMARANG—Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah menyebut sebanyak 250.000 usaha kecil dan menengah (UKM) telah siap menghadapi pasar bebas Asean 2015, seiring dengan proses produksi yang memenuhi standar internasional.
KetuaUmumKadin Jawa TengahKukrit Suryo Wicaksono mengatakan jumlah keseluruhan UKM se-Jateng sekitar 2,5 juta. Dari angka tersebut, sekitar 10% UKM telah memenuhi pembuatan produksi dengan standar nasional dan internasional. Artinya, proses produksi dari 250.000 UKM di Jateng sudah teruji secara kualitas maupun mutu barang.
Pihaknya mengklaim jumlah UKM di Jawa Tengah terbanyak di Indonesia dengan multi produk yang mampu bersaing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
“Saya yakin UKM Jateng memiliki potensi layak jual. Kendalanya, bagaimana menjualnya, setelah itu cara mengembangkan pasar seperti apa? Makanya, Kadin ingin menjadi partner mereka,” papar Kukrit kepada Bisnis, Senin (25/8/2014).
Dia mengatakan saat ini masyarakat mestinya tidak perlu lagi memperdebatkan setuju atau tidak setuju dengan implementasi pasar bebas Asean yang menyisakan waktu beberapa bulan lagi. Yang diperlukan para pelaku usaha, kata Kukrit, bagaimana menciptakan produk dengan kualitas bagus dan diterima semua pasar nasional serta internasional.
Kukrit berharap pelaku UKM yang telah menciptakan produk sesuai standar nasional bisa memberikan contoh kualitas kepada pelaku UKM lain yang belum berstandar.
“Saat ini kami fokus mengembangkan pemanfaatan e-commerce untuk mendorong peningkatan kapasitas UKM. Oktober ini akan diluncurkan e-commerce yang bekerjasama dengan Kadin Singapura dan Kadin Kuala Lumpur,” tuturnya.
Produk UKM Jateng yang telah ekspor, kata dia, yakni produk furnitur, handicraf, batik serta makanan khas dari Jawa Tengah. Kukrit mengatakan perkembangan bisnis di Jateng terus tumbuh setiap tahun.
Dia mengungkapkan Jateng merupakan sentra grafika, sentra industri jamu, sentra industri furnitur, sentra karoseri mobil, sentra industri gula dan lainnya.
“Jawa Tengah harusnya menjadi kiblatnya perekonomian di Indonesia. Karena sentra produksi ada di sini,” terangnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memaparkan kinerja Kadin Jateng beberapa kali telah membuat konsultasi bisnis dengan sasaran pelaku UKM dan UMKM. Selain itu, Gubernur mengakui gencar mempromosikan produk UKM kepada wisawatan yang berkunjung ke Jateng.