Bisnis.com, JAKARTA -- Pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Terpilih "Jokowi" Joko Widodo menjadi salah satu agenda yang ditunggu-tunggu Menteri ESDM Jero Wacik.
Pertemuan keduanya, akan menjadi penanda apakah dan seberapa besar kenaikan harga BBM akan diberlakukan.
Jero Wacik mengatakan sampai saat ini pemerintah tidak berencana menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
Ketika ditanya apakah akan memasukkan klausul kenaikan harga BBM dalam RAPBN 2015, menurut dia, masih menunggu pembicaraan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Terpilih Joko Widodo.
"Tunggu pemimpin negara bertemu dulu. Nanti, apa arahan beliau berdua, kita kerjakan," kata Jero, Senin (25/8/2014).
Jero mengatakan, kedua pimpimpin tersebut mempunyai niat baik, sehingga hasil pertemuannya pasti untuk kebaikan rakyat juga.
"Untuk masa transisi ini, harus saling menjaga," tambahnya.
Sejumlah kalangan seperti pengamat, pengusaha, dan anggota DPR meminta pemerintah segera menaikkan harga BBM subsidi untuk mengurangi beban anggaran.
Subsidi BBM dalam RAPBN 2015 dialokasikan sebesar Rp291 triliun.
Selama beberapa tahun pemerintah sudah mencoba beberapa langkah pengendalian konsumsi BBM subsidi, namun menimbulkan permasalahan dalam implementasinya di lapangan.
Terakhir, untuk memenuhi kuota APBN Perubahan 2014 sebesar 46 juta kiloliter, konsumsi terpaksa dibatasi, namun menyebabkan antrean kendaraan di SPBU di sejumlah daerah.
PT Pertamina (Persero) mengurangi jatah SPBU untuk premium sekitar 5% dan solar 10-15% sejak 18 Agustus 2014.