Bisnis.com,SEMARANG — Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jawa Tengah menargetkan pertumbuhan bisnis perjalanan wisata tahun ini naik 15% dibandingkan dengan capaian tahun lalu.
Ketua Asita Jateng Joko Suratno memaparkan wisawatan mancanegara tahun ini diperkirakan ada kenaikan 25% yang diketahui dengan meningkatnya jumlah pelayaran. Sementara kunjungan wisatawan domestik naik tidak cukup signifikan atau hanya 15% dibandingkan dengan tahun lalu.
“Kami optimis biro perjalanan tahun ini naik 15%,” terang Joko kepada Bisnis, Rabu (20/8/2014).
Kenaikan itu didukung dengan faktor destinasi wisata yang mulai dibenahi oleh masing-masing kabupaten, faktor promosi yang gencar dilakukan oleh kepala daerah. Asita menilai destinasi wisata di Jawa Tengah cukup bagus dari tahun ke tahun.
Joko mengatakan lokasi wisata di Jateng dinilai memiliki keunikan tersendiri yang memiliki herritage, museum, keraton dan lokasi wisata bernuansa alami .
Bahkan, kata dia, hampir masing-masing kabupaten atau kota di Jawa Tengah telah terbentuk desa wisata. Saat ini, terdapat 35 desa wisata yang tersebar di Jateng.
“Kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur masih mendominasi. Kalau di Semarang ada Kota Lama, belum lagi wisata laut di Karimunjawa,” terangnya.