Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Organda Eka Sari Lorena menyatakan realisasi program revitalisasi atau peremajaan truk pelabuhan di Pelabuhan Tanjung Priok,sudah tergolong lambat ketimbang dipelabuhan utama lainnya seperti pelabuhan Belawan Sumut, Tanjung Perak Surabaya dan Makassar.
"Saya melihat peremajaan truk di pelabuhan Priok ini sangat lambat, sementara di pelabuhan lainnya seperti Belawan, Tanjung Perak dan Makassar justru sudah berjalan. Priok mestinya bisa mengejar ketertinggalan ini," ujarnya menjawab Bisnis di sela-sela forum sosialisai World Bank dan Angsuspel kepada pengusaha Angsuspel Organda, bertema 'Peranan Angkutan Truck dalam Penurunan Biaya Logistik di Tanah Air', di Jakarta, Selasa (19/8/2014).
Eka mengatakan, bahkan di pelabuhan Tanjung Perak revitalisasi armada sudah menerapkan engine berstandar Euro-3 dan Euro-4.
Dia juga mengharapkan semua pihak termasuk operator pelabuhan mendukung program revitalisasi armada truk pelabuhan.
"Tanpa dukungan semua pihak ya akibatnya lambat, seperti yang terjadi di pelabuhan Priok sekarang," paparnya.
Eka juga membantah tudingan bahwa pemakaian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi banyak dinikmati angkutan pelabuhan maupun angkutan umum.
"Jangan kami (angkutan) yang terus diserang soal BBM subsidi, kalau mau dihapuskan itu harga BBM subsidi ya silahkan saja,tetapi kita juga seharusnya memikirkan rakyat kecil "paparnya.
World bank telah menggandeng angkutan khusus pelabuhan (Angsuspel) seluruh Indonesia anggota Organda dalam rangka meningkatkan efisiensi transportasi jalan raya dan mengurangi beban biaya logistik di Tanah Air.
Kerja sama itu menyangkut survey dan pemetaan persoalan logistik di tanah air hingga memberikan rekomendasi untuk segera di tindaklanjuti oleh seluruh instansi terkait.