Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Didapuk Jadi Tuan Rumah WCC Award 2014

Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah World Craft Council (WCC) Award of Excellence for Handicraft Programs 2014, yang akan diselenggarakan pada 18-22 Agustus 2014.
Produk kerajinan batok kelapa/Istimewa
Produk kerajinan batok kelapa/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah World Craft Council (WCC) Award of Excellence for Handicraft Programs 2014, yang akan diselenggarakan pada 18-22 Agustus 2014.

 “WCC Award 2014 ini merupakan salah satu langkah strategis pemerintah untuk mengembangkan kerajinan kita,” ujar Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Nus Nuzulia Ishak, Senin (18/8/2014).

WCC Award merupakan salah satu upaya untuk memberikan apresiasi kepada para perajin di Asia Tenggara, Asia Selatan, Pasifik Selatan, dan Asia Barat atas hasil-hasil kerajinan yang telah diciptakan.

WCC Award memberikan pengakuan terhadap karya kriya perajin yang mempunyai kualitas yang sempurna (excellent), berbasis pada budaya atau tradisi lokal (autenthic), inovatif dari segi desain maupun proses produksi (innovative), serta dapat diterima pasar domestik maupun internasional (marketable).

Selain itu, juga dengan mempertimbangkan aspek ramah lingkungan dan tanggung jawab sosial (social responsibility).

Acara ini diselenggarakan Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan didukung oleh UNESCO Jakarta, Komite Indonesia untuk UNESCO, serta Indonesia National Ahpada Chapter.

Sementara itu, Bianca Adinegoro Lutfi, selaku Ketua Penyelenggara Penjurian WCC Award 2014, mengungkapkan Indonesia sendiri berhasil mengirimkan 95 karya kerajinan terbaik dari 243 aplikasi yang diterima panitia.

"Kita menetapkan produk-produk kerajinan yang telah lolos dan menjadi pemenang di acara Dekranas Award dan Inacraft Award," tuturnya.

Produk-produk yang dikompetisikan berasal dari empat sub-region, yaitu Asia Tenggara (Indonesia, Thailand, Laos, dan Malaysia) dengan 122 aplikasi; Asia Selatan (India, Bhutan, Srilanka, Bangladesh) 104 aplikasi; Pasifik Selatan (Australia) 1 aplikasi; dan Asia Barat (Oman, Lebanon, Yyordania, Palestina, dan Iran) 16 aplikasi.

"Kami berharap semua acara ini bisa menjadi inspirasi para perajin dari masing-masing daerah untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas, sehingga dapat menghasilkan produk yang unik, orisinil, dan diminati di pasaran,” ujarnya.

Para juri WCC Award ini terdiri dari kalangan profesional dan pakar di bidang produk kerajinan, yaitu Ghada Hijawi Qaddumi dari Kuwait, Judith Chung dari Singapura, Surapee Rojanavongse dari Thailand, Manjari Nirula dari India, Richard Engelhardtt dari Amerika Serikat, dan Pincky Sudarman dari Indonesia.

Sebagai fasilitator ditunjuk Edric Ong dari Sarawak dan Yasmin Wirjawan dari Indonesia. Hadir dalam kesempatan tersebut Presiden WCC dan delegasi dari Oman, serta para juri Dekranas Award dan Inacraft Award sebagai observer.

 

"Saya berharap ada banyak produk Indonesia yang menerima penghargaan di ajang WCC Award ini," tutur Bianca.

 

Penyelenggaraan WCC Award 2014 ini merupakan yang pertama kali sebagai kelanjutan dari kegiatan UNESCO Award of Excellence. UNESCO Award of Excellence diselenggarakan terakhir kalinya di Kuching pada tahun 2012. Pada saat itu, Indonesia mengirimkan 31 produk dan 18 produk menerima penghargaan UNESCO Award tersebut.

 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kemendag, pada periode 2009-2013, ekspor produk kerajinan Indonesia mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,61% per tahun. Pada 2013, total ekspor kerajinan Indonesia mencapai US$669,16 juta.

 

Negara-negara utama tujuan ekspor produk kerajinan Indonesia pada 2013 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$301,29 juta dengan pangsa ekspor mencapai 45,03%; Jepang dengan nilai ekspor US$76,4 juta dengan pangsa pasar 11,42%; Inggris US$29,02 juta dengan pangsa pasar 4,34%; disusul Jerman dengan nilai ekspor US$25,4 juta dengan pangsa 3,8%; serta Hong Kong dengan nilai ekspor US$21,28 juta dan pangsa pasar 3,18%. Bahkan untuk Hong Kong, tren ekspor produk kerajinan ke Hong Kong mencapai 94,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper