Bisnis.com, SOLO—PT Sri Rejeki Isman Tbk. mencetak pendapatan Rp3,4 triliun sepanjang semester I/2014, mengalami peningkatan 30% dari periode sama 2013 senilai Rp2,6 triliun.
Presiden Direktur Sritex Iwan Setiawan Lukminto mengatakan target pendapatan tahun ini Rp7,1 triliun, sehingga realisasi enam bulan pertama baru mencapai 48%.
Perusahaan publik dengan kode SRIL itu tahun ini menggenjot pendapatan dan volume produksi melalui keputusan akuisisi pabrik pemintalan benang di Sukoharjo, PT Sinar Pantja Djaja milik PT Kapas Agung Abadi senilai Rp723 miliar.
"Kapasitas produksi tahun ini optimistis terpenuhi dari pemesanan pelanggan sehingga target pendapatan juga akan meningkat," ujarnya, Jumat (15/8/2014).
Iwan mengungkapkan kinerja SRIL pada divisi benang dan pakaian jadi mengalami pertumbuhan. Hal ini, ujarnya, mencerminkan produksi dan pemesanan konsumen terus mengalami peningkatan.
Data yang ada menunjukkan divisi benang menopang pendapatan cukup tinggi dengan kenaikan penjualan 42% menjadi Rp1,68 triliun dari sebelumnya Rp1,19 triliun.
Sementara penjualan pada divisi pakaian jadi hanya tumbuh 11% menjadi Rp365 miliar dari Rp329 periode semester sebelumnya.
Sebelumnya, Welly Salam selaku Corporate Secretary Sritex mengatakan manajemen pemasok seragam NATO itu melakukan upaya penguatan pasar ekspor garmen ke wilayah Eropa Timur.
"Target semester II/2014 diharapkan jauh lebih baik," singkatnya.
Pertumbuhan kinerja pabrik garmen terintegrasi itu ditopang pemesanan konsumen Tiongkok yang berpindah ke Indonesia.
Saat ini tercatat penjualan produk Sritex masih banyak memasok pasar domestik 58% sisanya untuk kebutuhan ekspor.
Pendapatan Sritex Naik 30%
PT Sri Rejeki Isman Tbk. mencetak pendapatan Rp3,4 triliun sepanjang semester I/2014, mengalami peningkatan 30% dari periode sama 2013 senilai Rp2,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Pamuji Tri Nastiti
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Tax Amnesty Jilid III, Dari Siapa dan Untuk Siapa?
2 jam yang lalu