Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintahan baru diimbau segera menyusun sebuah solusi untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) menyusul belum adanya persiapan matang yang dilakukan oleh pemerintah.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan perlu ada strategi khusus untuk menghadapi liberalisasi sejumlah komoditas internal Asean. “Kita masih rangking 5 atau 6 di Asean,” katanya seusai mengikuti agenda pidato kenegaraan dalam rangka peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-69 pada sidang bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung DPR/MPR/DPD RI Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Meski kita menguasai hampir 50% kawasan Asean dengan jumlah penduduk terbesar, jelasnya, Indonesia harus mempunyai strategi untuk memenangkan kompetisi produk-produk di kawasan Asean. “Selain itu, perlu adanya aturan yang melindungi jasa profesi kita di bidang pelayanan.”
Saat MEA diimplementasikanuntuk tenaga kerja, jelasnya, standarnya cuma satu. Jadi tenaga kerja harus menenuhi syarat. “Jika tidak tidak memenuhi kualifikasi yang ditetapkan, posisi atau pekerjaan yang bagus bisa lepas dari tangan pribumi.”
Hidayat berharap adanya langkah konkret dari pemerintah baru untuk menghadapi MEA. “kita saat ini sudah menyusun. Namun perlu diselesaikan,” tuturnya