Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pan Brothers Siap Operasikan 4 Pabrik Garmen Baru

Produsen garmen PT Pan Brothers Tbk. siap mengoperasikan empat pabrik baru di wilayah Boyolali dengan kebutuhan 20.000 tenaga kerja.
Pabrik Pan Brothers/Bisnis
Pabrik Pan Brothers/Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG--Produsen garmen PT Pan Brothers Tbk. siap mengoperasikan empat pabrik baru di wilayah Boyolali dengan kebutuhan 20.000 tenaga kerja.  

Corporate Secretary Pan Brothers Iswar Deni mengatakan perseroan telah selesai membangun pabrik baru di Boyolali sesuai dengan yang direncanakan untuk beroperasi akhir tahun ini.

"Pabrik sudah siap, Oktober - November akan uji produksi. Sekarang lagi rekrutmen tenaga kerja butuh sekitar 20.000 orang," paparnya kepada Bisnis.com, Kamis (14/8).  

Pabrik dengan nilai investasi US$35 juta itu salah satunya dibangun di wilayah Klego dengan tujuan menyerap karyawan lebih luas sehingga tidak terpusat dalam blok khusus di pusat pabrik wilayah Butuh, Boyolali.

"Untuk rekrutmen karyawannya masih berlangsung, tenaga kerja baru akan training dulu 2-3 bulan dan produksi resminya di 2015," lanjutnya.

Secara total penjualan, kontribusi pasar produk Pan Brothers selama ini dari Amerika Serikat disusul ekspor ke Uni Eropa dan Asia khususnya Jepang.

Penambahan 4 pabrik oleh emiten berkode PBRX itu selanjutnya diperkirakan meningkatan kapasitas produksi 17 juta unit baju untuk produksi Boyolali dari kapasitas saat ini 42 juta unit.

Terpisah PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) juga siap memperluas lini bisnis melalui akuisisi 99,9% saham perusahaan pemintalan PT Sinar Pantja Djaja milik PT Kapas Agung Abadi senilai Rp723 miliar.

Iwan Setiawan Lukminto, Direktur Utama Sritex menyatakan pertimbangan utama mengakuisisi perusahaan tersebut untuk menambah kapasitas produksi.

"Akuisisi pabrik pemintalan otomatis menambah kapasitas Sritex naik 65% yang akan memengaruhi kinerja produksi dan penjualan yang menargetkan Rp7 triliun tahun ini," katanya.

Akuisisi tersebut juga dapat mengatasi ketergantungan perseroan terhadap kebutuhan bahan baku dengan memperluas integrasi vertikal melalui ekspansi ke industri hulu tekstil.

Data Asosiasi Pertekstilan Indonesia menargetkan ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia pada 2014 senilai US$13,5 miliar – US$14 miliar, lebih tinggi dibandingkan proyeksi 2013 sebesar U$13 miliar.

Tujuan utama ekspor tekstil dan produk tekstil nasional yakni AS dan negara Uni Eropa selanjutnya Jepang, Timur Tengah, dan negara Asean.

Ketua API Ade Sudrajat meminta pemerintah mempercepat penandatanganan perjanjian perdagangan bebas Indonesia dengan AS dan Uni Eropa untuk meningkatkan nilai ekspor TPT nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper