Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka kesempatan bagi investor yang ingin membangun kilang sendiri dan menjanjikan pemberian insentif yang sama dengan skema kerja sama pemerintah swasta (KPS).
Dirjen Migas Kementerian ESDM Edy Hermantoro mengatakan investor yang akan membangun kilang sendiri akan ditawarakan insentif yang sama dengan KPS agar nilai keekonomiannya menjadi ekonomis.
Hanya saja, agar berbeda dengan sistem KPS maka pemerintah tidak akan menyediakan lahan bagi investor yang ingin membangun sendiri.
“Kalau investor punya lahan sendiri, kita akan tawarkan insentif yang sama dengan kilang KPS agar ekonomis,” katanya, Senin (11/8/2014).
Menurutnya, penawaran itu berlaku bila swasta akan membangun kilang yang memproduksi bahan bakar minyak dan petrokimia. Padahal, jelasnya, alasan kegagalan Indonesia memiliki kilang baru akibat nilai keekonomiannya tidak ekonomis.
Sementara di sisi lain, Indonesia perlu memiliki 2 kilang minyak baru untuk mengatasi defisit BBM 608.000 barel per hari.
Bisnis mencatat, kapasitas kilang Indonesia saat ini mencapai 1,1157 juta barel per hari sedangkan produksi minyak Indonesia yang dapat diolah di kilang dalam negeri hanya sekitar 649.000 barel per hari.
Padahal, kebutuhan BBM dalam negeri mencapai 1,257 juta barel per hari.
Kementerian ESDM memperkirakan pada 2015, kapasitas kilang Indonesia diprediksi sebesar 1,167 juta barel per hari dengan produksi minyak yang bisa diolah sebesar 719.000 barel per hari.
Pada tahun itu, kebutuhan BBM diperkirakan 1,359 juta barel per hari, sehingga terjadi defisit 640.000 barel per hari.