Bisnis.com, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau mengangkat 200 tenaga perawat dan bidan dalam program kontrak kerja Pegawai Tidak Tetap (PTT), guna mengisi kebutuhan tenaga medis untuk puskesmas dan pelayanan kesehatan tingkat pertama se-Riau yang bakal beroperasi 24 jam.
"Proses rekrutmen 200 tenaga medis ini sedang dalam penyelesaian setelah sebelumnya tercatat sebanyak 2.763 orang yang melamar," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Riau Dr Yohanes di Pekanbaru, Selasa (12/8/2014).
Yohanes mengatakan hal itu berkaitan dengan diimplementasikannya program Jaminan Kesehatan Nasional melalui BPJS Kesehatan sehingga keberadaan Pukesmas harus beroperasi 24 jam dan tentunya perlu didukung oleh banyak tenaga medis.
Menurut dia, beroperasinya Puskesmas 24 jam sekaligus mendukung suksesnya rencana pemerintah dalam menetapkan program pelayanan kesehatan menyeluruh bagi penduduk Indonesia (universal coverage) pada 2019.
Dia mengatakan tenaga PTT--berasal dari bidan D3 dan perawat D3 serta lulusan S1--itu akan diberikan gaji sebesar Rp2,5 juta per bulan yang dianggarkan tiap tahun melalui APBD Provinsi Riau, sedangkan kontrak kerja mereka akan terus diperbaharui setiap tahun.
"Mereka nantinya akan bekerja dengan cara bergantian selama 24 jam, sedangkan rekrutmen ini merupakan tahap awal, yang selanjutkan akan diserahkan kepada Bupati dan Wali Kota masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan di daerah mereka," katanya.
Dia mengatakan kebutuhan tenaga medis PTT itu tentu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah dengan indikator tergantung jumlah penduduk sudah kabupaten dan kota, persoalan kesehatan yang ada di daerah tersebut, dan angka kesakitan.
Pemprov Riau memulai rekrutmen tenaga medis PTT itu karena terbatasnya anggaran masing-masing kabupaten dan kota. Tenaga medis ini selanjutnya diserahkan ke daerah masing-masing. "Selain bertugas di puskesmas mereka akan bertugas di masing-masing pusat pelayanan kesehatan primer lain, seperti balai pengobatan, klinik, dan dokter pribadi," katanya.